SDN 2 Gununglipung Kota Tasikmalaya Gelar Fashion Show Unik dengan Kostum Daur Ulang

SDN 2 Gununglipung Kota Tasikmalaya
Siswa dengan nilai terbaik dalam proses kokurikuler P5 mendapatkan penghargaan dari SDN 2 Gununglipung Kota Tasikmalaya, Senin, 24 Juni 2024. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – SDN 2 Gununglipung Kota Tasikmalaya menggelar pentas seni dan gelar karya sebagai bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada Senin, 24 Juni 2024, di ruangan kelas SDN 1 Gununglipung.

Kepala SDN 2 Gununglipung, Dina Dinaryanti SPd, menyampaikan bahwa pentas seni ini menjadi wadah bagi siswa, guru, dan orang tua untuk menampilkan kreativitas yang telah mereka kembangkan selama setahun belajar di sekolah.

Pada pentas seni kali ini, SDN 2 Gununglipung menampilkan beberapa acara, termasuk fashion show dan tarian khas daerah. Kostum yang digunakan dalam fashion show tersebut disesuaikan dengan tema P5 yang berfokus pada sampah, dengan beberapa kostum terbuat dari kantong kresek bekas.

Baca Juga:Petani Muda Bisa Wujudkan Kemandirian Pangan, Kementan Optimalkan Peran BPPPengangguran di Kota Banjar Capai 5.914 Orang, Lowongan Pekerjaan Diserbu

Untuk gelar karya, sekolah yang mengusung slogan ”Cerdas Berkarakter Berbudaya” ini memilih tema Gaya Hidup Berkelanjutan dengan topik Pengenalan dan Pemanfaatan Sampah. 

Dina menjelaskan bahwa tema ini dipilih berdasarkan analisis terhadap kurangnya kepedulian dan kesadaran masyarakat, termasuk siswa, terhadap sampah. 

Meskipun sampah di sekolah sudah dipilah sesuai jenisnya, masih banyak siswa yang belum mengenal dan memahami jenis serta pemanfaatan sampah yang dapat didayagunakan.

Dina menekankan pentingnya kesadaran akan lingkungan di sekitar Ampera, di mana sering terjadi banjir saat hujan. 

Oleh karena itu, pelajaran kokurikuler diintegrasikan untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat.

Agar kegiatan ini lebih efektif dan tujuan tercapai, pihak sekolah meminta orang tua untuk membantu anak-anak mereka memilah jenis-jenis sampah saat berada di luar sekolah. 

”Jadi ikut belajar bersama anak-anak untuk bisa mengenal dan memilah-milah sampah,” tutur Dina, Senin, 24 Juni 2024.

Baca Juga:Miris! Bocah Berusia 7 Tahun di Kota Banjar Diduga Mengalami Gizi Buruk, Kondisi MemprihatinkanMahasiswa STMIK DCI Tasikmalaya Raih Insentif Artikel Ilmiah Nasional

Terkait pemanfaatan sampah, sekolah bekerja sama dengan orang tua siswa untuk mengolah atau mendaur ulang sampah menjadi sesuatu yang bernilai. 

Dina menyampaikan bahwa ke depannya, sekolah ingin mengembangkan program ini bersama komite sekolah, termasuk membangun bank sampah dan menyediakan bak sampah untuk komplek sekolah, menggantikan roda dorong yang selama ini digunakan untuk mengangkut sampah.

Proses gelar karya ini dibagi menjadi beberapa fase: fase A untuk kelas 1 dan 2 yang difokuskan pada pemilahan jenis sampah, fase B untuk kelas 3 dan 4 yang berfokus pada pengolahan sampah, dan fase C untuk kelas 5 dan 6 yang mempelajari pemanfaatan sampah.

0 Komentar