SBY: Semua Negara Harus Berikhtiar

SBY: Semua Negara Harus Berikhtiar
Presiden keenam yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono bersama para petinggi partai Demokrat lainnya pada Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (16/9/2022). AHY dalam pidato kebangsaannya membahas isu-isu nasional dan strategi Partai Demokrat dalam pemenangan Pemilu 2024. Foto: Dery Ridwansah/ JawaPos.com
0 Komentar

JAKARTA, RADSIK – Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan ancaman resesi dunia, yang akan berdampak kepada Indonesia. SBY meminta semua pihak dan negara- negara di dunia bersiap untuk menghadapi terjangan resesi itu.

“Sepertinya, ekonomi global bakal masuki resesi. Seberapa dalam dan berapa lama kita tidak tahu. Pada saatnya, badai pasti berlalu. Habis gelap, terbitlah terang. Begitulah sejarah krisis ekonomi sejak depresi dahsyat tahun 1930an. Syaratnya, dunia dan semua negara harus berikhtiar,” tulis SBY dalam unggahan pada akun media sosial Twitter, Kamis (27/10/2022).

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

Baca Juga:Perencanaan Memengaruhi Kualitas APBDesSMKN 2 Optimalkan Kemitraan Iduka

SBY tak memungkiri, resesi akan memperburuk kondisi ekonomi dunia, yang dipicu oleh banyaknya tekanan. Serta akan berdampak pada banyak sektor yang langsung dirasakan masyarakat dunia.

”Resesi dalam arti luas adalah memburuknya perekonomian. Ada tekanan berat terhadap fundamental ekonomi dan kehidupan masyarakat. Pertumbuhan anjlok, inflasi tinggi, pengangguran meningkat, penghasilan dan daya beli turun, utang bebani fiskal, dan terbatasnya sumber daya untuk stabilisasi ekonomi,” paparnya.

SBY menambahkan, semua negara di dunia akan menghadapi ini. Hal ini pernah terjadi pada 2008 lalu.

“Semua negara akan diuji seperti dalam resesi global 2008. Bisa bertahan dan melangkah ke depan atau terjatuh dan bangkitnya lama. Sukses itu fungsi dari ikhtiar. Juga hasil dari proses dan kecakapan. Atasi krisis perlu ketepatan dan kecepatan. First thing first. Insya Allah kita bisa,” pungkasnya. (jpc)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

0 Komentar