Nadiem Makarim Sebut Mahasiswa yang Ikut Program Kampus Merdeka Dapat Kerja Lebih Cepat dan Gaji Tinggi

Kampus Merdeka
Beberapa mahasiswa ITS merakit robot. Di PT tersebut, ada program MBKM internal dan eksternal yang membuat mahasiswa memiliki skill lebih. (Robertus Rizky/Jawa Pos)
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim sebut mahasiswa yang ikut program Kampus Merdeka bisa mendapatkan kerja lebih cepat dan gaji lebih tinggi.

Hal tersebut ia ungkapkan dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI yang digelar di Jakarta pada Rabu 31 Mei 2023.

“Ini luar biasa, anak-anak yang mengikuti program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB) dalam Kampus Merdeka telah mendapatkan pekerjaan jauh lebih cepat dan mendapatkan gaji yang lebih tinggi,” ungkap Nadiem Makarim.

“Jadi program ini luar biasa dampaknya bagi karir mereka,” lanjutnya.

Baca Juga:5 Alasan Mengapa Masa Kontrak PPPK Harus DihilangkanResmi Rilis Hari ini, Redmi Note 12 Pro 4G Unggulkan Kamera 108MP

Dalam rapat tersebut juga disampaikan bahwa program-program yang telah dimulai oleh Kemendikbudristek sejak awal 2020 itu, hingga saat ini telah diikuti oleh lebih dari 500.000 mahasiswa.

Oleh karena itu, di tahun 2024 nanti Kemendikbudristek berencana akan melakukan pembesaran terhadap program-program tersebut.

Dalam program tersebut tersedia beragam kegiatan yang bisa diikuti oleh mahasiswa, di antaranya ada Kampus Mengajar, yakni kegiatan perkuliahan yang dilakukan di luar kampus selama satu semester.

Ada juga program MSIB, Pertukaran Mahasiswa Merdeka yang memungkinkan mereka untuk belajar di kampus lain yang ada di Indonesia, Wirausaha Merdeka, Indonesian International Student Mobility Award (IISMA), dan banyak lagi yang lainnya.

Mengutip dari laman Kemendikbud, 725.000 lebih mahasiswa telah terdaftar dan memiliki akun Kampus Merdeka, 1300 lebih perguruan tinggi yang telah berpartisipasi dalam berbagai program,.

Selain itu, terdapat lebih dari 3000 perusahaan dan organisasi yang mendaftarkan diri sebagai mitra, serta 14.000 lebih sekolah di seluruh Indonesia telah menerima manfaat dari program ini. (*)

0 Komentar