Praja Madya IPDN yang Magang di Kota Tasikmalaya Diminta Jaga Nama Baik Almamater dan Jangan Munculkan Deviasi

praja madya IPDN
Praja Madya IPDN tiba di Kota Tasikmalaya dan mengikuti upacara di halaman Bale Kota, Kamis, 15 Juni 2023. (Foto: dok. Kominfo)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebanyak 1.089 Praja Madya IPDN tingkat III, beserta 65 Tim Satuan Koordinasi Lapangan, disambut pemerintah daerah dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah  (Forkopimda) di lapangan upacara Bale Kota Tasikmalaya.

Diketahui, praktik lapangan para praja bukan kali pertama dilaksanakan di Kota Tasikmalaya. Pada tahun 2015 lalu telah dilaksanakan hal serupa bagi para mahasiswa madya Praja tingkat II.

Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah menuturkan kegiatan praktik lapangan bisa membantu Praja Madya IPDN memahami tugas dan fungsi pokok seorang aparatur sipil negara (ASN). Sebagai pelayan publik yang mumpuni sesuai bidangnya masing-masing.

Baca Juga:Meresahkan Sekali, Produksi Sampah di Kota Tasikmalaya Mencapai 320 Ton Per HariPerampingan Birokrasi Pemkot Tasikmalaya Dikaji, Cheka Virgowansyah: Ibarat Ngukur Baju, Kebesaran Gak Enak, Kekecilan Juga Kan Sesak

“Manfaatkan kesempatan magang ini untuk belajar langsung sistem pemerintahan di daerah,” kata Cheka saat upacara penerimaan di Bale Kota, Kamis (15/6/2023) siang.

Cheka menitip pesan terhadap para juniornya tersebut, supaya berpedoman pada tata kehidupan praja dimanapun berada. Menghindari deviasi dan jauhi hal yang dapat merugikan diri sendiri.

“Sebab adik-adik membawa nama baik almamater. Fokus terhadap tugas dan misi yang diemban yakni verifikasi  dan validasi kelom, kemuidan mampu menyesuaikan diri dengan kebiasaan masyarakat setempat,” pesannya.

Para mahasiswa tersebut, lanjut dia, ditempatkan sesuai dengan latarbelakang jurusan atau prodi yang ada. Berikut dengan kebutuhan penempatan wilayah mau pun perangkat daerah.

Pada praktik lapangan yang berkisar 2 pekan itu, mereka bakal diarahkan untuk memvalidasi dan memverifikasi data kemiskinan dan stunting pada aplikasi Kelom (Kelurahan on Mobile).

“Ini merupakan salahsatu program prioritas Pemkot sekaligus penerapan SPBE. Sehingga dapat membantu dan memudahkan pemerintah mengambil  kebijakan dalam hal  penyelesaian masalah  kemiskinan, stunting dan juga  program lainnya,” harap Cheka.(*)

0 Komentar