Peringati Hari Anak, SDN Citapen Tasikmalaya Berbagi dengan Sesama

SDN Citapen
Siswa bersama guru SDN Citapen saat acara berbagi kepada anak yatim dan kaum duafa dalam memaknai peringatan Muharram 1445 dan hari anak nasional 2023. (DIKI SETIAWAN / RADAR TASIKMALAYA)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dalam menyambut dan memperingati tahun baru Islam, SDN Citapen Kota Tasikmalaya menggelar acara Festival Muharram 1445 Hijriah dan Hari Anak Nasional (HAN) 2023, Jumat (28/7/2023).

Acara ini dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur sekolah dalam bentuk kepedulian terhadap sesama dan momentum untuk memperbaiki serta meningkatkan diri menjadi lebih baik.

Dalam kegiatan tersebut melibatkan komite sekolah dan forum orang tua siswa, dan anak sehingga terjalin kebersamaan dalam memberikan santunan 61 bingkisan.

Baca Juga:Masjid Sebagai Solusi Permasalahan Umat, Masjid Jamiul Hamdi Tasikmalaya DibangunKontingen Tasikmalaya Bawa Pulang Medali Perak O2SN Jabar

Bingkisan berupa sembako, uang tunai dan alat tulis yang diperuntukkan bagi kaum duafa sekitar sekolah seperti tukang parkir, tukang becak, petugas di jalan kurang mampu beserta anak yatim-piatu.

Kepala SDN Citapen Hj Ene Rosidah SPd MPd mengatakan, kegiatan festival Muharram 1.445 Hijriah dan hari anak nasional 2023 dikolaborasikan kegiatannya, berbagi dengan sesama santunan kepada anak yatim piatu juga kaum duafa di sekitar lingkungan sekolah.

“Kita harapkan siswa melalui kegiatan ini peduli, tanggap dan peka terhadap lingkungan sekitar dan sesama. Kebetulan di lingkungan sekitar sekolah itu tidak semua orang beruntung atau berkecukupan,” kata Ene, kepada Radar.

Dia menyebutkan, anak atau siswa bisa membandingkan dirinya dengan orang yang kurang beruntung, maka harus di pupuk rasa dan pandai bersyukur, karena masih ada orang lain yang kurang beruntung.

“Jadi tercermin dari kegiatan peduli sesama ini, dengan Profil Pelajar Pancasila yang didalamnya ada karakter beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Termasuk dalam kegiatan santunan terhadap anak yatim piatu dan duafa sebagai wujud dari pelajar Pancasila poin gotong royong yang tanggap, empati, peduli dan berbagi,” ujar dia.

Menurutnya, sikap tanggap, empati, peduli dan berbagi, harus dicontohkan dan diajarkan sejak dini. Karena anak seusia SD ini merupakan pondasi sejak awal kebiasaan yang akan terbawa di kehidupan sehari-hari dan saat remaja, dewasa nanti.

“Dalam tumbuh kembang anak itu saling menyayangi terhadap lingkungan sekitar. Jadi kita setiap kegiatan itu selalu diintegrasikan dengan kurikulum merdeka dan disesuaikan memilih waktu yang konseptual dengan profil pelajar Pancasila,” tambah dia.

0 Komentar