Peringatan Tsunami, Jepang Diguncang Gempa, Warga Harus Segera Melarikan Diri ke Daratan Tinggi

Peringatan tsunami
Sejumlah bangunan runtuh saat gempa mengguncang Jepang yang berpotensi memicu tsunami di lepas pantai Ishikawa dan prefektur sekitarnya pada Senin 1 Januari 2023. (Tangkapan layar Al Jazeera/YouTube)
0 Komentar

Badan Meteorologi Jepang mengatakan dalam konferensi pers berita yang disiarkan secara nasional bahwa gempa besar lebih lanjut bisa terjadi di wilayah tersebut dalam satu minggu ke depan, terutama dalam dua atau tiga hari mendatang.

Lebih dari selusin gempa kuat telah terdeteksi di wilayah tersebut, dengan risiko memicu tanah longsor dan robohnya rumah.

Takashi Wakabayashi, seorang pekerja di toko serba ada di Prefektur Ishikawa, mengatakan beberapa barang jatuh dari rak. Namun masalah terbesar adalah kerumunan orang yang datang untuk mengumpulkan air botol, onigiri, dan roti.

”Kami memiliki pelanggan tiga kali lipat dari biasanya,” katanya.

Baca Juga:Tahun Baru, Jumlah Penduduk Dunia Naik 75 Juta pada Tahun 2023, Jadi 8 Miliar pada 1 Januari 2024Jelang Lawan Monza, Napoli Dapat Suntikan Energi Stanislav Lobotka, Kabar Buruknya Kehilangan Natan

Peringatan tsunami juga dikeluarkan untuk sebagian Korea Utara dan Rusia. Pejabat Rusia mengeluarkan peringatan tsunami untuk pulau Sakhalin, memperingatkan bahwa daerah di sepanjang pantai barat pulau itu bisa terpengaruh oleh gelombang.

Di Korea Selatan yang berdekatan, badan meteorologi mendorong penduduk di beberapa kota pantai timur untuk memperhatikan kemungkinan perubahan ketinggian laut. Gelombang tsunami yang melanda kemudian bisa lebih besar dari yang awal.

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengungkapkan Pemerintah Jepang telah mendirikan pusat darurat khusus untuk mengumpulkan informasi tentang gempa dan tsunami dan menyampaikannya dengan cepat kepada penduduk untuk memastikan keselamatan.

Dia mengulangi peringatan untuk evakuasi segera di daerah yang terdampak.

Jepang adalah negara yang sangat rentan terhadap gempa. Pada Maret 2011, gempa besar dan tsunami menyebabkan bencana nuklir di sebuah pembangkit listrik.

Juru bicara pemerintah Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan bahwa pembangkit listrik nuklir di wilayah yang terkena dampak tidak melaporkan ketidaknormalan pada Senin. (*)

Sumber: AP

Baca berita Radartasik.di lainnya di Google News atau saluran WhatsApp.

0 Komentar