Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1445 Hijriyah: Meningkatkan Kesadaran Keagamaan di Kota Tasikmalaya

peringatan maulid nabi muhammad SAW.
Pj wali kota Cheka Virgowansyah saat memberikan pidato dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1445 Hijriyah di Masjid Agung, Rabu (4/10/2023). foto: prokopim
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Peringatan Maulid Nabi Muhammad 1445 Hijriyah menjadi moment penting bagi umat Islam di Kota Tasikmalaya untuk mengenang kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Lebih dari sekadar ajang silaturahmi, peringatan ini menjadi sarana ibadah dan refleksi bagi umat Islam.

Pada acara peringatan yang dihadiri oleh Pj Wali Kota Cheka Virgowansyah, yang berlangsung di Masjid Agung Kota Tasikmalaya, peran Nabi Muhammad sebagai suri tauladan (uswatun hasanah) dalam kehidupan sehari-hari ditekankan sebagai cara untuk membangun kesadaran dan keprihatinan sosial di tengah masyarakat.

Baca Juga:10 Contoh Penerapan Konsep Eco Green dalam Kehidupan Sehari-hari: Mengubah Kebiasaan untuk Bumi yang Lebih BaikPT Angkasa Pura I dan II Mau Digabung, Why?

Dalam pidatonya, Cheka menyatakan bahwa peringatan ini dimaksudkan untuk mengenang kembali kelahiran Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa amanah ajaran dan nilai-nilai agama Islam.

“Kehadiran Rasulullah Muhammad SAW di muka bumi diibaratkan sebagai cahaya yang menerangi kehidupan manusia dalam menempuh jalan spiritual yang benar untuk menggapai ridha Allah SWT,” ujarnya, Rabu (4/10/2023).

Hal itu, lanjut Cheka, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al Ahzab ayat 21: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”

Selain sebagai momen ibadah dan refleksi spiritual, peringatan Maulid Nabi juga menjadi momentum strategis untuk menggugah kesadaran sosial di Kota Tasikmalaya.

Keteladanan Rasulullah diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam mengatasi masalah sosial, seperti kemiskinan dan stunting.

Berdasarkan data dari BPS, tingkat kemiskinan di Kota Tasikmalaya mencapai 12,72 persen, sedangkan tingkat stunting berdasarkan E-PPGBM berada di angka 12,22 persen.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah meluncurkan berbagai program, termasuk Gerakan Olah Sampah Organik (GOSO), Bageur (janjian berbuat baik), Sejuta Tanaman Pangan Cegah Inflasi Kota Tasikmalaya (Setaman Cinta), dan Dapur Masyarakat Khusus Anak Stunting (Damaskus).

Baca Juga:Layu Sebelum Berkembang! TikTok Shop Tutup Mulai Hari Ini, 4 Oktober 2023Penerbangan Pertama Citilink dari dan ke Tasikmalaya Tak Terisi Penuh

“Kami pemerintah daerah tidak dapat melaksanakan berbagai program pembangunan sendiri, dibutuhkan kerjasama dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat, khususnya bapak-ibu yang hadir pada hari ini,” kata dia.

0 Komentar