Optimistis KPR Bakal Terus Tumbuh

Optimistis KPR Bakal Terus Tumbuh
KONFERENSI PERS. Jajaran direksi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk usai memaparkan kinerja keuangan triwulan III 2022 di Jakarta. Foto: Agas Hartanto/Jawa Pos
0 Komentar

Selain itu, 60 persen suku bunga KPR subsidi telah naik. Meski demikian, beban bunga itu tidak diberikan ke masyarakat. Tapi, dibebankan ke subsidi dari pemerintah dalam program KPR selisih bunga. Sehingga, nasabah tetap dikenakan suku bunga yang rendah.

“Kita belum berhitung (dengan adanya kenaikan suku bunga acuan). Cicilan belum naik juga kan. Was-was boleh, tapi kan kejadiannya kagak ada. Kita belum kepikiran menaikkan bunga kpr sampai hari ini,” tegasnya.

Terpisah, PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia) mampu mencetak laba sebelum pajak sebesar Rp 1,48 triliun dan laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) sebanyak Rp 1,06 triliun. Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria menuturkan, perolehan laba yang relatif stabil sehubungan dengan loan yield yang lebih rendah akibat persaingan ketat penyaluran kredit. Sehingga berimbas kepada pendapatan bunga (interest income) yang menurun.

Baca Juga:Tanggulangi Narkoba dari Tingkat BawahKawan Lama Group Bersih-Bersih Masjid

Maybank Indonesia mencatat provisi yang lebih rendah. Disebabkan oleh membaiknya kualitas kredit, cost of funds, dan biaya overhead yang terkendali. “Seiring dengan menurunnya biaya dana, bank mencatat net interest margin (NIM) menguat 2 basis poin (bps) menjadi 4,8 persen pada September 2022,” bebernya.

Meningkatnya aktivitas perdagangan dan bisnis mendorong permintaan akan pembiayaan. Terutama bagi perusahaan berskala besar, korporasi, serta ritel. Total pembiayaan tumbuh 12,8 persen YoY menjadi Rp 111,45 triliun. Kredit segmen global banking mencatat pertumbuhan pesat sebesar 25 persen menjadi Rp 45,63 triliun.

Kredit segmen Community Financial Services (CFS) terdiri dari kredit ritel dan nonritel tumbuh 5,7 persen menjadi Rp 65,81 triliun. Begitu pula kredit segmen retail small and medium enterprises (RSME) meningkat 5,7 persen menjadi Rp 12,76 triliun. “Kami terus melakukan upaya rebalancing terhadap portofolio pembiayaan khususnya segmen non-ritel dengan berfokus pada penyaluran kredit agar kredit tersebut dapat bermanfaat bagi kelangsungan usaha nasabah,” tandasnya. (jpc)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

Laman:

1 2
0 Komentar