Mencintai Ilmu, Dihormati, Disegani

Mencintai Ilmu, Dihormati, Disegani
KENANGAN. Pimpinan Ponpes Cipasung KH A Bunyamin Ruhiat difoto usai mengajar para santri pada 7 Mei 2015. Dokumen Diki Setiawan / Radar Tasikmalaya
0 Komentar

”Rabu sudah pulang. Satu waktu Rabu katanya tidak ada kuliah. Bapak memaksakan dari sana magrib. Ke sini pukul 01.00. Apalagi belum ada HP belum ada apa-apa. Tidak ada yang menjemput kan pukul 01.00. Jalan kaki dari sana, Borolong, ke sini. Apalagi masih leuweung. Jalan kaki sendiri pukul 01.00. Seperti tidak menapak jalan kaki ke sini. Habis berapa kali (baca) ayat kursi. Merem saja. Ya Allah,” tuturnya menceritakan sekelumit kisahnya semasa kuliah diakhiri dengan gelak tawa, setelah tenggelam dalam kenangan di masa lalu.

Pada tahun 2002 sampai 2004, KH A Bunyamin Ruhiat melanjutkan studinya ke program Magister di Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.

Dari UII Yogyakarta, KH A Bunyamin Ruhiat memperoleh gelar Magister Studi Islam. Dengan keilmuan yang sangat luas itulah Ajengan Abun menjadi penerus estafeta perjuangan dalam mengembangkan pesantren Cipasung setelah KH Ruhiat (ayah) dan KH Moh Ilyas Ruhiat (kakak).

Baca Juga:Kumpulan PengabdiAtasi Sampah Butuh Konsistensi

Kiai Abun mengisi waktunya dengan mengajar di pesantren Cipasung. Memulai belajar mengajar pada 1961, dan mulai mengajar pada 1969. Ia juga tercatat sebagai dosen pascasarjana Institut Agama Islam Cipasung dengan mengampu mata kuliah Pendidikan Berbasis Pesantren.

Selepas Muktamar ke-34 di Lampung, Kiai Abun diberi amanah sebagai salah satu Rais Syuriyah PBNU masa khidmah 2022-2027.

KH UBAIDILLAH MENERUSKAN

Usai melaksanakan shalat jenazah KH A Bunyamin Ruhiat pada Sabtu siang di Masjid Ponpes Cipasung, salah seorang pembina Ponpes Cipasung KH Koko Komarudin menunjuk kepemimpinan yang baru baik di Pesantren maupun Yayasan Cipasung.

”Bahwa yang akan melanjutkan estafeta kepemimpinan Pesantren Cipasung ditunjuk adik saya, KH Ubaidillah Ruhiat. Kemudian sebagai ketua Yayasan, diganti oleh adik saya KH Acep Adang Ruhiat,” kata Kiai Koko dilansir situs resmi NU Online.

”Mudah-mudahan para pengganti ini bisa melanjutkan dengan baik dan bisa mengikuti jejak langkah para pendahulunya, terutama jejak langkah pendiri pondok pesantren Cipasung ini yang memimpin dengan arif bijak dan dan penuh ketawakkalan,” lanjutnya.

Selain itu, dia juga berharap dan memohon doa kepada segenap pelayat agar Ponpes Cipasung dapat terus berkembang lebih besar lagi ke depan. ”Mudah-mudahan Cipasung nanti lebih besar lagi. Saya minta doa, mudah-mudahan apa yang diharapkan bisa terlaksana, bibarokati Ummil Qur’an, Al-Fatihah,” katanya yang langsung disambut dengan pembacaan Surat Al-Fatihah. (dik/red)

0 Komentar