Bikin Geleng-Geleng, Kota Tasikmalaya Digempur Minuman Keras, Penemuan Gudang Miras Besar Sungguh Fantastis

Miras di Kota Tasikmalaya Digempur Minuman Keras
Satpol PP Kota Tasikmalaya menemukan barang bukti minuman keras di gudan miras besar di Jalan Ir Djuanda, Senin 26 Juni 2023. (Firgiawan/Radartasik.id)
1 Komentar

RADARTASIK.ID – Penemuan gudang miras besar di Jalan Ir H Djuanda Kecamatan Bungursari membuktikan bahwa Kota Tasikmalaya digempur minuman keras.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tasikmalaya bersama Polres Tasikmalaya Kota dan Polsek Indihiang merazia gudang miras besar pada Senin 26 Juni 2023 sekitar pukul 12.00 WIB.

Gudang miras besar itu berada di Gudang PT Pa di Jalan Ir H Djuanda yang tidak jauh dari Kompleks Perkantoran Pemkot Tasikmalaya.

Baca Juga:Bukan main, Gudang Miras Besar Elite Ternyata Dekat Kompleks Perkantoran Pemkot Tasikmalaya, Penampakannya di Luar DugaanDana Operasional Cabor untuk Pembinaan Atlet di Kota Tasikmalaya Sangat Minim, Harus Bagaimana Solusinya?

Koordinator Al Mumtaz Ustadz Hilmi Afwan yang ikut serta dalam razia gudang miras besar itu mengaku prihatin Kota Tasikmalaya digempur minuman keras.

Ustadz Hilmi Afwan mengungkapkan terbongkarnya gudang miras besar itu berawal dari temuan masyarakat.

”Kami koordinasi dengan APH, baik dari Satpol PP atau pun dari kepolisian juga. Alhamdulillah kita mendatangi ini (gudang miras besar) dan ternyata terbukti betul. Apa yang dilaporkan masyarakat terbukti betul,” ujarnya saat diwawancara wartawan di gudang miras besar.

”Istilahnya Kota Tasikmalaya generasinya dibom habis-habisan dengan minuman keras ini. Luar biasa,” ujarnya.

Ustadz Hilmi Afwan khawatir dengan generasi Kota Tasikmalaya ke depan jika peredaran miras dibiarkan.

”Mudah-mudahan ini tidak cukup hanya sebatas diambil barangnya tapi ada follow up selanjutnya,” tuturnya.

”Pemerintah harus kooperatif untuk hal-hal seperti ini. Walaupun sampai hari ini kami percaya terhadap pemerintah. Tapi mungkin karena di lapangan terlalu banyak pemainnya jadi akhirnya yang seperti ini,” ujar Ustadz Hilmi Afwan.

1 Komentar