Konsep Rebana Akan Ciptakan 4,5 Juta Lapangan Kerja di Wilayah Jabar Utara

Gubernur jawa barat Berbagi tips jadi Calon pemimpin Juga soal jabar utara dan kawasan rebana. Dana bagi hasil
Gubernur jawa barat saat menghadiri kick of Festival west java di Masjid Al Jabar, Bandung. (Foto: Permana)
0 Komentar

BANDUNG, RADARTASIK.ID – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan untuk menjadi sebuah negara maju saat ini tidak ada pilihan bagi Indonesia kecuali Industrialisasi.

Dengan melakukan hal tersebut maka akan tercipta lebih banyak lapangan pekerjaan.
Provinsi Jawa Barat sebagai wilayah dengan penduduk terpadat di Indonesia akan memulainya dengan menciptakan kawasan industrialisasi di wilayah Jabar Utara yang mengusung konsep “Rebana”.

Konsep ini nantinya akan melahirkan 13 kawasan peruntukan industri baru atau KPI yang diantaranya meliputi Subang bagian timur dan barat, Indramayu, Cirebon, Patimban, Tukdana, Krangkeng, Butom, Kertajati-Jatitujuh sampai Jatiwangi.

Baca Juga:Diberi Piala Bekas Sebagai Hadiah Karnaval, Warga Purwajaya Kabupaten Ciamis Datangi Kantor DesaMembaca Peluang Yanto Oce- Azies Rismaya Jadi Pasangan Calon di Pilkada 2024!

“Indonesia hari ini kalau mau maju tidak ada lagi harus industrialisasi. Maka konsep Rebana itu me-restart itu supaya kita jd bangsa yang melompat melalui konsep industrialisasi agar Jabar jadi provinsi paling maju karena memiliki industrialisasi yang paripurna,” paparnya saat Kickoff West Java Festival 2023, bertajuk 5 Tahun Pembangunan Jabar Juara berkolaborasi dengan Forum Pemred Serikat Perushaan Pers (SPS) Jawa Barat di Aula Masjid Raya Al Jabbar, Bandung, pada Sabtu, 19 Agustus 2023.

Saat ini kawasan industri di Provinsi Jawa Barat baru sebatas wilayah Karawang-Bekasi.
Namun kedua wilayah itu pun baru sebagai kota dan sebatas kumpulan pabrik.

Tidak ada sarana tinggal, tempat bermain anak, dan sarana penunjang lain yang layak bagi kehidupan para pekerjanya.

Pada konsep “Rebana” kawasan industri dibuat lebih ideal dan layak sebagai lingkungan tinggal yang berdampingan dengan industri.

“Kota Rebana adalah koreksi. Nanti di (Kota) Rebana, pabrik harus menempel di rumah susun. Dari pabrik ke rumah menjadi lebih dekat, menghemat biaya,” jelasnya.

Pria yang akrab disapa RK ini menegaskan bahwa konsep Rebana memiliki sejumlah batasan yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah tidak boleh mengambil sawah produktif sebagai lahan pabrik.

“Kalau Kota Rebana berhasil (diwujudkan) bisa meghasilkan 4,5 juta lapangan pekerjaan,” terangnya.

0 Komentar