KH Tetep Abdulatip Sebut Kebutuhan Infrastruktur di Jawa Barat Masih Tinggi Untuk 2024

Tetep Abdulatif Kebutuhan Infrastruktur
Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Drs KH tetep Abdulatip didampingi Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya H Yadi Mulyadi saat melaksanakan Reses di Jalan Batara Kota Tasikmalaya, Rabu (18/10/2023)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kebutuhan infrastruktur di masyarakat di Provinsi Jawa Barat tetap tinggi di tahun 2024 mendatang. Dari mulai infrastruktur jalan, jembatan sampai dengan penunjang pertanian.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Drs KH Tetep Abdulatip melaksanakan Reses tahun sidang 2023-2024 di Jalan Batara Kelurahan Kahuripan Kecamatan Tawang, Rabu (18/10/2023). Dia melakukan interaksi dengan masyarakat untuk menampung aspirasi yang menjadi bahan pembahasannya di legislatif.

Aspirasi dari berbagai daerah serta melihat kondisi di lapangan, kebutuhan infrastruktur di masyarakat tergolong masih tinggi. Di antaranya akses-akses jalan yang butuh perbaikan atau peningkatan kualitas. “Kalau melihat kondisi di lapangan, infrastruktur masih banyak yang harus dikerjakan,” ungkapnya kepada Radartasik.id.

Baca Juga:Penderita Sakit Lambung di Tasikmalaya Ditemukan Hilang Nyawa di Saluran Irigasi1.000 Perempuan Akan Tampil di Jalan Pusat Kota Tasikmalaya, Berlanjut Festival Bakso Gratis di Dadaha

Apalagi saat ini akses jembatan di wilayah Provinsi Jawa Barat lebih dari 70% kondisinya sudah perlu direkonstruksi. Karena dari sisi usia dan konstruksinya sudah rentan dan tidak cukup hanya perbaikan ringan saja. “Jadi harus bongkar dan bikin konstruksi baru,” ujarnya.

Namun dari KUA-PPAS Pemprov Jabar, ada penambahan anggaran untuk pekerjaan jalan dan jembatan yang sebelumnya kurang dari 1 triliun, menjadi sekitar Rp 1,6 triliun untuk tahun 2024. Jumlah tersebut dinilai baru bisa menutupi sebagian kebutuhan infrastruktur saja. “Karena harus menyesuaikan juga dengan kondisi APBD Provinsi,” tuturnya.

Selain itu, kebutuhan infrastruktur di sektor pertanian juga sangat dibutuhkan untuk mempermudah akses ke wilayah-wilayah produksi. Sejauh ini pekerjaan infrastruktur lebih terkonsentrasi untuk akses-akses ke pusat perekonomian termasuk pariwisata. “Ke pusat-pusat produksi belum terlalu signifikan,” katanya.

Selain soal kondisi jalan, kondisi penerangan pun menurutnya masih banyak yang harus dibenahi. Karena tidak sedikit jalur-jalur di Jalan Provinsi yang kondisinya masih gelap. “Baik itu karena PJU-nya rusak, atau yang belum ada sama sekali,” terangnya.

Selain itu infrastruktur irigasi untuk menunjang pertanian pun menurutnya masih belum optimal. Padahal irigasi sangat dibutuhkan oleh para petani untuk mengoptimalkan hasil pertanian. “Ya ke depannya kita dorong infrastruktur penunjang pertanian juga bisa lebih baik ke depannya,” ucapnya.

0 Komentar