Jalan Tol Getaci Masuk Kabupaten Garut, Sawah-Sawah di Desa Margahayu Bakal Lenyap, Para Petani Harus Siap Kehilangan Mata Pencaharian

Proyek Jalan Tol Getaci
Kepala Dusun Desa Margahayu Muhamad Albar. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

Luas Lahan yang Terdampak Proyek Jalan Tol Getaci di Desa Margahayu

Muhamad Albar menyebutkan ada sekitar 22 hektare lahan di Desa Margahayu yang terlewati proyek Jalan Tol Getaci. Bidang tanahnya ada 272 bidang.

“Namun jika ditambahkan dengan sisa irigasi jadi 301 bidang dengan luas 22 hektare itu terbentang antara perbatasan Margahayu dan Margacinta serta Margahayu dan Sukamukti,” kata Kepala Dusun Margahayu.

Menurut Muhamad Albar, pemerintah desa belum memiliki agenda musyawarah dan pembahasan UGR dengan para pemilik tanah. Pasalnya masih menunggu pengumuman dari BPN setelah data bidang-bidang tanah yang terdampak proyek Jalan Tol Getaci diserahkan.

Baca Juga:Beri Makan Singa Disukai, Wisatawan Taman Satwa Cikembulan Kabupaten Garut Bergeliat1.298 Mahasiswa Universitas Garut Akan Disebar ke 81 Desa, Ini Gambaran dari Rektor tentang KKNT dan Respons Kepala Bappeda

Menurut Kepala Dusun Margahayu, saat ini sudah banyak masyarakat yang menanyakan kepadanya terkait kelanjutan proses proyek Jalan Tol Getaci. Namun dia tidak bisa menjawabnya karena masih menunggu informasi dari pemerintah.

“Bahkan banyak juga yang ke rumah nanyain karena mungkin beberapa desa ada yang sudah tapi Margahayu belum,” kata Muhamad Albar.

Selain itu, menurut Muhamad Albar, para petani dan buruh tani di Desa Margahayu banyak yang kebingungan jika lahan pertaniannya hilang oleh proyek Jalan Tol Getaci. Pasalnya, mereka mengandalkan sektor pertanian sebagai mata pencahariannya.

“Ini kan kebanyakan yang terdampak sawah dan kebun kemudian masyarakat juga kerjanya di situ. Jadi mereka kebingungan jika nanti sudah ada tol harus bekerja apa,” ujar Muhamad Albar.

Sekretaris Desa Margahayu Hendra mengungkapkan Desa Margahayu merupakan wilayah yang paling besar terdampak proyek Jalan Tol Getaci.

Dengan begitu, ketika ada perbaikan data cukup memakan waktu lama dan menjadi salah satu kendala yang dialami desa. Namun saat ini pendataan sudah selesai dan datanya sudah diberikan ke BPN.

0 Komentar