1.298 Mahasiswa Universitas Garut Akan Disebar ke 81 Desa, Ini Gambaran dari Rektor tentang KKNT dan Respons Kepala Bappeda

Mahasiswa Universitas Garut
Pembekalan KKN Tematik Universitas Garut Tahun 2023 dilaksanakan di Sport Hall RAA Adiwijaya, Kamis 6 Juli 2023. (Agi Sugiana/Radartasik.id)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Sebanyak 1.298 mahasiswa Universitas Garut (Uniga) akan disebar ke 81 desa di 9 wilayah Garut Selatan. Mereka akan menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) tahun 2023.

Rektor Universitas Garut Abdusy Syakur Amin menuturkan, KKNT merupakan salah satu kewajiban yang harus diikuti mahasiswa Universitas Garut. Tujuannya memberikan dan meningkatkan soft skill mahasiswa.

Abdusy Syakur Amin menyebutkan, KKNT juga untuk mengasah kemampuan komunikasi, organisasi, kolaborasi dari mahasiswa Universitas Garut.

Baca Juga:Pembangunan Jalan Ibrahim Adjie Kabupaten Garut Tak Tuntas, Lahan Milik BKSDA Belum Bisa DitembusProyek Tol Getaci Termin 1, Ini 17 Desa di Kabupaten Garut yang Akan Terdampak, Tim Pengadaan Tanah Beberkan Progres Pembebasan Lahan

”Jadi satu kelompok itu terdiri dari berbagai macam mahasiswa dengan berbagai macam latar belakang,” ucap Abdusy Syakur Amin saat pembekalan KKNT di Sport Hall RAA Adiwijaya, Kamis 6 Juli 2023.

Pembekalan KKNT Mahasiswa Universitas Garut

Rektor Uniga menuturkan, pembekalan KKNT dilakukan 20 hari sebelum penyelenggaraan. Ini agar para mahasiswa Universitas Garut bisa menginventarisasi permasalahan di lokasi KKNT sejak saat ini.

”Sehingga nanti pada saat 26 Juli (pelaksanaan KKNT) itu mereka sudah siap dengan berbagai macam program yang akan mereka laksanakan di tempat mereka masing-masing melaksanakan KKN,” tuturnya.

KKNT tahun ini, kata Syakur, dalam satu kelompok akan diisi 16 mahasiswa Universitas Garut dari berbagai fakultas. Mereka akan dibimbing 2 Dosen Pembimbing Lapangan (DPL).

Kolaborasi antara mahasiswa, pembimbing lapangan dengan pemerintah setempat, masyarakat, tokoh ulama, tokoh pemuda, tokoh agama diperlukan untuk bisa mengatasi berbagai permasalahan.

”Ini bicara fokus pada kemiskinan, pengentasan kemiskinan, karena ini masih menjadi masalah yang masih ada. Menurut saya juga ini harus diprioritaskan, karena kita juga melihat bahwa dampak kemiskinan ke mana-mana, ke pendidikan, ke kesehatan, ya pasti juga ke ekonomi sendiri kan,” tuturnya.

0 Komentar