Gadis Michat di Tasikmalaya, Efek Pola Asuh di Tengah Tsunami Informasi

Gadis Michat di Tasikmalaya, Efek Pola Asuh di Tengah Tsunami Infromasi
Direktur Yayasan Taman Jingga - Ipa Falihah
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Di balik kasus gadis michat di Tasikmalaya yang hilang nyawa di sebuah tempat kos di Mangkubumi menunjukkan adanya fenomena prostitusi online di bawah umur di Kota Tasikmalaya ini.

Direktur Yayasan Taman Jingga Ipa Falihah mengaku miris dengan keterlibatan anak di bawah umur dalam bisnis gelap tersebut. Menurutnya hal ini merupakan fenomena gunung es di mana yang muncul ke permukaan hanya bagian kecil saja. “Memang hal itu sangat memprihatinkan,” ucapnya kepada Radartasik.id, Kamis (21/9/2023).

Menurutnya banyak persoalan yang menjadi faktor dari fenomena tersebut. Salah satunya yakni pola asuh sejak dini yang dinilai bermasalah. “Orang tua belum bisa menanamkan hal-hal prinsip kepada anak,” ucapnya.

Baca Juga:Pelaku UMKM di Kota Tasikmalaya Perlu Edukasi Keamanan DigitalApresiasi 2,5% Keuntungan Konser Dewa19 Untuk Baznas, Asal Tanpa Paksaan

Ketika hal-hal prinsip tertanam dengan baik kepada anak, maka akan terbangun karakter yang tidak mudah terpengaruh. Termasuk ketika remaja, dia bisa lebih mampu membedakan pilihan yang baik dan buruk. “Makanya pola asuh yang baik itu sangat penting,” ucapnya.

Cukup disesalkan banyak orang tua yang mendidik anaknya untuk bisa meraih prestasi baik akademik maupun non akademik. Sementara mereka mengabaikan penanaman hal-hal prinsip yang akan membangun karakter anak. “Banyak orang tua lebih mendorong agar anaknya memiliki prestasi di sekolah atau dapat juara lomba dan sebagainya,” terangnya.

Apalagi di era serba digital ini, tantangan menerapkan pola asuh yang baik kepada anak semakin besar. Karena dewasa ini baik remaja dan anak sudah difasilitasi gawai oleh orang tua mereka. “Mereka jadi bisa mengakses berbagai informasi di media sosial dan internet,” tuturnya.

Sehingga ketika menemukan aplikasi yang mengarah ke dunia hitam dari mulai judi sampai prostitusi online, para remaja bisa lebih mudah terjebak. Termasuk ketika mengenal penyalahgunaan aplikasi michat. “Kalau hal-hal prinsip sudah tertanam, tentu mereka tidak akan mudah terpengaruh,” ucapnya.

Saat ini Kota Tasikmalaya punya Perda Ketahanan Keluarga, namun implementasinya belum optimal. Menurutnya jika perda itu betul-betul direalisasikan, bisa meminimalisir pola asuh yang keliru dari para orang tua. “Karena pada dasarnya kita punya banyak aturan yang sudah bagus, tapi implementasinya kurang,” tuturnya.(*)

0 Komentar