Dr Aqua Dwipayana Sebut Komunikasi Senjata Utama untuk Polisi, Terjadinya Masalah Seringkali karena Komunikasi

Dwipayana
Dr Aqua Dwipayana bersama Kapolres Pekalongan Kota AKBP Albertus Recky Robertho dan Wakapolres Kompol Pariastutik di Kafe Coffee and Beyond Kota Pekalongan.
0 Komentar

Mereka harus mengetahui tahapan-tahapan pemilu, tugas dan tanggung jawab masing-masing, serta potensi masalah dan tantangan yang mungkin muncul selama pemilu.

Selanjutnya, menurut Dr Aqua, adalah penanganan konflik dan keamanan. Personel Polri dan TNI harus dilatih dalam penanganan konflik dan pemeliharaan keamanan selama masa kampanye dan pemilu berjalan. Mereka mesti mampu mengidentifikasi potensi ancaman dan risiko keamanan, serta bisa merespons secara tepat dan cepat jika muncul gangguan keamanan.

Berikutnya, Dr Aqua menyebut personel Polri dan TNI perlu menjalin kerja sama yang erat dengan instansi terkait lainnya, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Koordinasi yang baik antarinstansi bisa memastikan kelancaran proses pemilu dan penanganan masalah yang mungkin terjadi.

Baca Juga:Germas Bersama Anggota DPR RI Nurhayati Effendi, Ratusan Masyarakat Kota Tasikmalaya AntusiasRatusan Miliar Uang Ganti Rugi Tol Getaci Mengalir ke Desa Karangmulya, Berikutnya Desa Mandalasari Kabupaten Garut

”Anggota Polri dan TNI agar optimal memanfaatkan teknologi dan sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas tugas dalam pemilu,” ungkap Dr Aqua Dwipayana.

”Misalnya, penggunaan sistem pelaporan online untuk pencatatan insiden, pemantauan, dan analisis data,” lanjut pria yang hobi membaca ini.

Selain itu, menurut Dr Aqua, mesti siap menghadapi dan menangani berbagai bentuk pelanggaran pemilu, termasuk pelanggaran kampanye, politik uang, intimidasi pemilih, dan kecurangan lainnya. Langkah-langkah penegakan hukum yang adil dan tegas mesti diterapkan untuk memastikan kelancaran pelaksanaan pemilu.

Di samping itu, kata Dr Aqua, personel Polri dan TNI harus meningkatkan hubungan dengan masyarakat. Melibatkan warga dalam kampanye keamanan pemilu dan menggali informasi terkait potensi gangguan keamanan akan membantu mengoptimalkan kesadaran dan partisipasi aktif warga dalam menjaga ketertiban sepanjang pemilu.

”Juga harus memiliki rencana darurat untuk menghadapi kemungkinan situasi darurat yang berpotensi terjadi selama pemilu, seperti kerusuhan atau gangguan keamanan lainnya,” tutur pria yang tinggal di Bogor, Jawa Barat ini.

”Hal itu sebagai langkah antisipasi,” katanya.

Setelah semuanya dilaksanakan Dr Aqua Dwipayana menyampaikan pesan agar jangan lupa melakukan evaluasi menyeluruh. Ini sangat penting sebagai pembelajaran jika melaksanakan hal sama di tahun-tahun mendatang. (*/rls)

0 Komentar