Dr Aqua Dwipayana Memotivasi Mahasiswa Tasikmalaya, Jangan Berkecil Hati Jika Orang Tua Bukan Orang Kaya Raya

Mahasiswa Tasikmalaya
Mahasiswa Tasikmalaya difoto bersama motivator nasional Dr Aqua Dwipayana (keenam dari kiri, depan). (R Robi Ramdani/Radartasik.id)
0 Komentar

“Selanjutnya berpikir positif (positive thingking) sesama teman-teman seperjuangan, terutama bagi para mahasiswa yang hadir saat ini,” kata Dr Aqua Dwipayana.

“Alhamdulillah, saya, ketika sama Allah diberi rezeki, dengan menjual buku bisa mengumrahkan 167 orang dari berbagai daerah se-Indonesia,” ungkap ayah dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana itu.

Dr Aqua Dwipayana mengaku tidak menyangka bisa mencapai pencapaian saat ini. Namun demikian, dia tidak pernah berhenti untuk belajar. Setiap ada kesempatan, di mana pun dia selalu memanfaatkan waktu untuk belajar.

Baca Juga:Alhamdulillah!!! SMAN 1 Singaparna Juara Umum O2SN Kabupaten TasikmalayaSering Terjadi Banjir, Cross Drain Jembatan Cidadap Cisayong Kabupaten Tasikmalaya Akan Diperbesar

“Materi itu jangan dijadikan kendala untuk jadi sukses dan jangan berpikir tidak bisa sukses dan maju. Tergantung bagaimana kitanya saja. Banyak anak-anak kuliah di luar negeri saat ini,” tutur Dr Aqua Dwipayana.

Tanggapan Mahasiswa Tasikmalaya

Salah seorang mahasiswa Tasikmalaya Sidik Fathurohman mengaku sangat termotivasi setelah mendapatkan motivasi dari Dr Aqua Dwipayana. Dia kini memahami bahwa kemampuan berkomunikasi bisa menjadi salah satu jalan untuk sukses.

“Dengan kita berkomunikasi dengan baik dan lancar, apa pun kegiatan kita dan apa pun kepentingan kita dan dengan siapa pun kita berkomunikasi serta berhadapan, itu akan mencapai sebuah keberhasilan,” ujar mahasiswa Tasikmalaya dari Umtas ini.

Setelah mendapatkan pencerahan dari Dr Aqua Dwipayana, Sidik kini sudah memantapkan diri untuk berkontribusi memberikan dampak positif bagi lingkungan di mana pun dia berada. Apalagi dia kuliah mengambil jurusan teknik lingkungan.

Menurut Sidik, di Kota Tasikmalaya sendiri persoalan lingkungan cukup banyak. Misalnya banyaknya bukit-bukit yang hilang karena dikeruk. “Jangan sampai anak cucu kita nanti hanya dapat ceritanya saja. Karena lingkungan itu adalah aset,” ungkapnya.

Salah seorang mahasiswa Tasikmalaya lainnya Dila Triyana Trisandini mengatakan, setelah mendengar penjelasan dari Dr Aqua Dwipayana, dia kini paham bahwa sukses itu hak semua orang.

0 Komentar