Distribusi Air Bersih Masih Terganggu

Distribusi Air Bersih Masih Terganggu
PERBAIKAN. Petugas Perumdam Tirta Anom Kota Banjar memperbaiki intake di unit filtrasi yang menganggu produksi air bersih akibat luapan Sungai Citanduy, Selasa (13/9/2022). Foto: cecep herdi / radar tasikmalaya
0 Komentar

Perumdam Tirta Anom kemudian memutuskan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dan faktor keselamatan pekerja dengan meng-off-kan produksi. “Pompa intake kan di-off-kan atas seizin direktur begitu melihat kondisi luapan air Sungai Citanduy tapi secara pelayanan kita tidak total off ya, hanya beberapa jam setelah agak surut dan pompa distribusi bisa dioperasikan tapi tidak maksimal ya,” sebutnya.

Pihaknya telah melakukan evaluasi demi memantau beberapa wilayah yang belum terjangkau pendistribusian air dan segera mencari titik permasalahan untuk segera diatasi. “Gangguan sejak Minggu malam sampai saat ini semoga dapat kami tangani semaksimal mungkin hari ini agar segera mendistribusikan air ke pelanggan,” ucapnya.

Sebelumnya, hujan yang mengguyur Kota Banjar beberapa hari terakhir mengakibatkan naiknya debit air Sungai Citanduy, Senin (12/9/2022) dini hari. Akibatnya, sejumlah fasilitas umum dan kawasan pemukiman terendam luapan air sungai sekira pukul 02.00.

Baca Juga:BLT BBM Dinilai Tak OptimalTingkatkan SDM, Pemandu Wisata Dilatih

Berdasarkan keterangan Kusnadi, petugas bagian Hidrologi BBWS Citanduy Kota Banjar terungkap bahwa batas ketinggian air Sungai Citanduy mencapai puncaknya. “Batas ketinggian mencapai 22.45 m³/s pada pukul 02.00,” katanya, kemarin. Pada ketinggian tersebut, air Sungai Citanduy meluap dan menggenangi Wilayah Balokang Patrol, Parungsari, kawasan pemukiman di RSUD Kota Banjar, Ecopark, Lingkungan Jelat dan merendam pengolahan air bersih Perumdam Tirta Anom di unit pengolahan air Purwaharja dan Balokang Patrol.

Banjir juga mengakibatkan Jembatan Gantung Cipadung tidak bisa dilalui karena baja sling penyangga jembatan putus dan akses yang menghubungkan Lingkungan Cipadung dan Banjar Kolot terputus sementara.

Direktur Perumdam Tirta Anom E Fitrah Nurkamilah ST sebelumnya menyebut terendamnya pengolahan air diakibatkan debit air yang yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan produksi air bersih terhenti. “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanannya karena kondisi tersebut sempat mengganggu pelayanan pendistribusian air bersih ke rumah-rumah pelanggan, khususnya di wilayah pelayanan Banjar Barat dan Banjar Kota,” ucapnya. (cep)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

Laman:

1 2
0 Komentar