BANJAR, RADSIK – Ketinggian debit air Sungai Citanduy berdampak terhadap produksi air bersih Perumdam Tirta Anom Kota Banjar. Air yang meluap menutupi mulut intake unit filtrasi. Pelanggan masih belum bisa menikmati fasilitas air bersih akibat perbaikan di beberapa titik usai bencana banjir melanda Kota Banjar.
Direktur Perumdam Tirta Anom E Fitrah Nurkamilah ST melalui Kabag Teknik Drs Taufiqurrahman menjelaskan, kendala terjadi sebagai imbas dari tingginya luapan air Sungai Citanduy yang mencapai sekitar 3 meter dari permukaan air. “Ada masalah di Wilayah Situbatu atau Balokang Patrol karena karena pompanya macet akibat banyak sampah yang masuk dan juga wilayah Banjar Timur, dimana mulut intake-nya kena longsor, sehingga air nggak bisa masuk ke pengolahan,” katanya, Selasa (13/9/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:BLT BBM Dinilai Tak OptimalTingkatkan SDM, Pemandu Wisata Dilatih
Menurut dia, tertutupnya saluran air ke unit filtrasi parah, karena saluran tertutup total oleh sampah sementara pelayanan harus tetap berjalan. “Atas perintah direktur agar pelayanan tetap berjalan, maka kami berinisiatif semua untuk bahu-membahu secara gotong-royong menanggulangi permasalahan secepat mungkin agar unit filtrasi pelayanan Banjar Timur yang sejak kemarin off bisa segera beroperasi kembali,” urainya.
Tertutupnya saluran air ke mulut intake bukan hanya berasal dari sampah. Tapi dari material lumpur yang jika tidak segera digali dikhawatirkan akan semakin memperlambat pelayanan pendistribusian air bersih. “Kami berharap hari ini pengerjaan ini selesai karena pasokan air sudah tidak ada dan adapun sisa yang kemarin pengiriman ke pelanggan melalui Gunung Babakan,” ujarnya.
Pihaknya berusaha maksimal agar segera menyelesaikan dan menguji coba dengan langkah awal ke pompanya. “Semoga tidak ada masalah yang berarti sesuai perintah direktur untuk sesegera mungkin mengantisipasi dan menanggulangi agar pelayanan tidak berlama-lama terganggu,” harapnya.
Ia menjabarkan, ada sekitar 10 ribu pelanggan di Banjar Timur, Banjar Kota dan Situbatu yang terdampak pengerjaan berbagai kerusakan akibat luapan air Sungai Citanduy. “Sejak terjadi luapan air Sungai Citanduy pada Minggu malam, kami terus berupaya untuk melakukan perbaikan sampai saat ini,” ujarnya.