Demam Lato-lato Jangan Kebablasan

Demam Lato-lato Jangan Kebablasan
0 Komentar

Namun tentunya hal yang berlebihan tetaplah bukan hal yang baik. Sehingga ketika orang atau anak sudah terlalu kecanduan, maka harus bisa lebih dibatasi. “Tapi saya yakin ke depannya akan meredup lagi, setidaknya tidak semarak ini,” katanya.

Terpisah, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Tasikmalaya Eki S Baehaqi menilai demam lato-lato sebuah hal yang lumrah. Di mana ada tren permainan di kalangan anak-anak. “Apalagi adanya permainan ini bisa mengalihkan perhatian anak dari gadget,” ucapnya.

Namun di sisi lain, para orang tua tetap harus mengawasi ketika anaknya memainkan permainan itu. Hal ini untuk meminimalisir kemungkinan buruk yang bisa terjadi. “Supaya tidak ketergantungan dan tidak kalah penting mengantisipasi cedera,” ucapnya.

Baca Juga:Maksimalkan Pajak Hiburan dan RestoranGandeng Kejaksaan Sikapi Tower

Lanjut Eki, secara fisik saja permainan ini menggunakan dua bola plastik yang sifatnya keras. Sehingga ketika membentur tubuh efeknya tidak bisa disepelekan. “Orang dewasa saja bisa kesakitan, kebayang kalau kena anak,” ucapnya.

Maka dari itu pihaknya menilai tren lato-lato ini bukan sebuah masalah. Asalkan para orang tua bisa lebih bijak ketika permainan itu digunakan oleh anak-anaknya. “Biasanya kan permainan itu ada batasan usia minimalnya, meskipun saya juga belum memastikan untuk lato-lato ini,” imbuhnya. (rga)

[/membersonly]

Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!

Laman:

1 2
0 Komentar