APBD Tak Akan Bisa Mengatasi

APBD Tak Akan Bisa Mengatasi
ANTRE BANSOS. Warga Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya sedang mengantre pembagian bantuan sosial awal September .dok. sona sonjaya / radar tasikmalaya
0 Komentar

Melihat dari kondisi itu, menurut Bambang, pemkot tidak akan mampu mengatasi kemiskinan dengan APBD yang dimiliki. Karena bukan hanya dari persentase, secara kualitas kemiskinan pun cukup ekstrem. ”Sudah tidak akan mungkin tertangani jika mengandalkan program pemerintah,” katanya.

Menurut analisanya, perlu ada kolaborasi dengan para aghnia untuk membantu pemberdayaan masyarakat miskin. Bukan dengan bantuan sembako. Namun ibarat orang tua mengasuh anaknya dari mulai menjamin makan, pendidikan, sampai dia bekerja atau memiliki usaha yang layak. ”Misal orang kaya itu punya keluarga (miskin) asuhan supaya yang tadinya layak dibantu menjadi warga yang mampu membantu warga miskin lain,” terangnya.

Tentu hal itu membuat para aghnia harus banyak mengeluarkan biaya. Namun, menurut Bambang, hal itu tidak akan berat mengingat kesenjangan ekonomi yang terjadi di Kota Tasikmalaya. ”Ini kan untuk menekan dan mengurangi angka kemiskinan,” ucapnya.

Baca Juga:Strategi Jitu Caleg BokekKekalahan Modal Tempur Berikutnya

Cukup disesalkan, Bambang menangkap ada kesenjangan sosial di samping kesenjangan ekonomi. Di mana warga yang mampu kurang berempati kepada tetangganya khususnya yang terbilang miskin. ”Apa orang-orang yang kaya itu sudah memastikan tetangganya atau orang-orang di sekitarnya tidak ada yang kelaparan?” katanya.

Selain itu, gerakan belanja ke pedagang di sekitar pun masih lemah. Pasalnya dewasa ini seseorang akan mengejar barang dengan harga yang lebih murah meskipun jaraknya lebih jauh. ”Padahal beda Rp 1.000 atau Rp 2.000, tapi kita sampai mengabaikan warung tetangga,” imbuhnya.

GERAKAN BAZNAS

Beberapa lembaga memiliki program pengentasan kemiskinan di Kota Tasikmalaya. Seperti halnya dilakukan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Pada 24 Agustus lalu, Baznas Kota Tasikmalaya memberikan bantuan permodalan kepada 250 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta 20 peternak. Dari program tersebut, Baznas menggelontorkan dana sebanyak Rp 500 juta.

Ketua Baznas Kota Tasikmalaya H Nasihin menerangkan bantuan permodalan itu bentuk kontribusi dari Baznas untuk membantu pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi nasional. Sekaligus menyampaikan amanah dari para pemberi zakat, infak dan sedekah. ”Kami dapat kepercayaan dari mereka (muzaki), tentunya harus amanah,” ucapnya.

Disebutkannya bantuan yang disalurkan untuk para pelaku UMKM mencapai Rp 250 juta. Di mana sasarannya yakni sebanyak 250 orang pelaku usaha. ”Rp 1 juta per orang,” tuturnya.

0 Komentar