Ada Kaitannya dengan HP, Fakta Baru di Balik Terseretnya Siswi SMK Pancasila Manonjaya oleh Kereta Api

SMK Pancasila Manonjaya
Ayah Yanyan Ardiansyah, Asep Permana (kiri) dan paman Gina Putri Pebriana, Anton saat diwawancara di Kantor Desa Pasirpanjang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu, 14 Agustus 2024. (Radika Robi Ramdani/Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASI.ID – Dalam lanjutan kisah duka di rel kereta api Jalan Pasirpanjang, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, keluarga Yanyan Ardiansyah, yang turut terlibat dalam kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Gina Putri Pebriana, masih berjuang menghadapi trauma mendalam.

Asep Permana, ayah Yanyan, menceritakan bahwa anaknya sedang membonceng Gina, siswi SMK Pancasila Manonjaya, dengan sepeda motor setelah latihan Pramuka ketika kecelakaan itu terjadi.

Biasanya, perlintasan rel kereta tanpa palang pintu di Jalan Pasirpanjang yang mereka lewati dijaga oleh ojek atau warga setempat. Namun, saat kejadian, tidak ada seorang pun yang berjaga.

Baca Juga:Yuk Ikuti Survei Popularitas dan Elektabilitas Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya 2024-2029

Yanyan menceritakan bahwa dia tidak mendengar suara kereta api mendekat saat melintasi rel. ”Yayan mengaku tidak mendengar ada suara kereta saat kejadian,” terang Asep saat diwawancara Radartasik.id di Kantor Desa Pasirpanjang, Rabu, 14 Agustus 2024.

Gina, yang dibonceng dalam posisi menyamping, tiba-tiba kehilangan ponselnya yang terjatuh ke rel.

Setelah mereka berhasil melewati rel, Yanyan segera menepikan motornya, dan Gina berusaha mengambil ponsel yang jatuh. Namun, di saat yang bersamaan, sebuah kereta api melintas dengan cepat.

Yanyan berusaha menyelamatkan Gina dengan menariknya dari rel, tetapi semua terjadi terlalu cepat. Gina tidak sempat tertolong dan akhirnya terseret oleh kereta api.

Kereta tersebut bahkan sempat berhenti akibat kecelakaan itu. Setelah kejadian, Yanyan, yang sangat terkejut dan panik, langsung menghubungi kakaknya untuk meminta bantuan.

Asep, yang mendapat kabar buruk itu, segera menuju lokasi kejadian dengan perasaan penuh kekhawatiran. Sesampainya di sana, dia diberitahu bahwa Yanyan telah diamankan oleh warga setempat.

Asep juga bercerita bahwa Yanyan sempat dibawa ke rumah salah satu warga untuk menenangkan diri setelah insiden tersebut.

Baca Juga:

Meskipun Yanyan mengalami trauma berat dan tidak makan sejak kejadian, dia akhirnya mulai mau berbicara dan menceritakan kronologi kejadian setelah Salat Zuhur.

Pihak sekolah juga telah datang untuk memberikan dukungan moral agar Yanyan bisa pulih dari traumanya.

Anton, paman Gina, yang menerima kabar tentang kecelakaan itu dari warga setelah pulang kerja, menggambarkan bagaimana keluarga Gina hancur mendengar berita tersebut.

0 Komentar