TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Petani di Kabupaten Tasikmalaya memanfaatkan pompa listrik PLN untuk meningkatkan produktivitas lahan mereka. Sebelumnya, mereka menggunakan pompa diesel untuk mengalirkan air ke sawah.
—
Hamparan hijau membentang di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tempat sebagian besar warganya menggantungkan hidup pada tanah pertanian.
Padi, jagung, kedelai, kacang tanah, hingga ubi-ubian tumbuh di wilayah yang juga dikenal sebagai sentra padi organik berkelas ekspor.
Baca Juga:Orang Ciamis Jadi Sekda DKI Jakarta, Uus Kuswanto Beri Bukti Figur Daerah bisa Manggung di Nasional!Dari Pesantren ke Ruang Pelayanan Jemaah: H Husna Mustopa Nahkodai Kemenag Haji & Umrah Kota Tasikmalaya
Namun di balik gambaran subur itu, ada cerita panjang tentang petani di dataran tinggi yang selama bertahun-tahun berjuang menghadapi masalah klasik: air yang tak sampai ke sawah.
Ketika irigasi tak memadai, para petani mengandalkan pompa diesel berbahan bakar solar atau pertalite untuk menyedot air sungai.
Cara itu memang membantu, tapi tak sepenuhnya melegakan.
Suara bising, perawatan yang rumit, dan terutama biaya bahan bakar yang terus naik, membuat pompa diesel menjadi solusi yang semakin berat ditanggung.
Di tengah persoalan itu, sebuah perubahan mulai terasa sejak PT PLN (Persero) membawa program bantuan pemasangan sambungan listrik untuk mesin pompa listrik bagi gabungan kelompok tani di Tasikmalaya.
Kehadiran listrik di tengah sawah bukan hanya sekadar program, tetapi titik balik bagi petani yang setiap pagi bergegas menembus dinginnya udara demi memastikan padi tetap tumbuh.
Di desa-desa seperti Tarunajaya di Kecamatan Sukaraja dan Sukasenang di Kecamatan Tanjungjaya, para petani kini bergerak lebih ringan.
Mereka bekerja memastikan aliran air dari sungai mengalir dengan lancar melalui pompa listrik yang jauh lebih sederhana cara operasinya.
Baca Juga:Kabupaten Tasikmalaya Juara TPID 2025: Ketika Penghargaan Tiba Lebih Cepat dari Harga Stabi!Komitmen yang Menembus Batas Wilayah: Gandara Grup Bantu Masjid dari Garut, Tasik Hingga Banjar!
Peralihan dari diesel ke listrik bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang waktu, tenaga, dan harapan yang lebih efisien.
Budi Supriadi, Pengelola Kegiatan Program Pompa Listrik Bidang PSP Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa terdapat 10 kelompok tani di delapan kecamatan penerima pompa listrik tersebut. Menurutnya, pompa listrik menawarkan kemudahan yang tak bisa disaingi pompa diesel.
“Kalau pompa diesel, petani itu kesulitan mendapatkan bahan bakarnya karena jauh dari SPBU atau kosong. Jadi sekarang mulai beralih ke pompa listrik karena lebih simpel tinggal beli token listrik,” ungkap Budi, Minggu (30/11/2025).
