RADARTASIK.ID – AC Milan mencatat tonggak sejarah dalam laporan keuangan terbarunya.
Untuk pertama kalinya dalam 125 tahun berdiri, klub asal kota mode itu berhasil menutup tiga tahun finansial berturut-turut dengan laba.
Pada Senin (13/10/2025), Dewan Direksi Milan resmi menyetujui laporan keuangan buku tahun 2024/2025 yang berakhir pada 30 Juni lalu.
Baca Juga:PSG Kirim Tawaran Lebih dari Rp1 Triliun untuk Gelandang AS Roma Andalan GasperiniPernah Ribut dengan Gasperini, Mantan Striker AC Milan Sebut AS Roma Belum Layak Jadi Kandidat Scudetto
Menurut laporan Calcio e Finanza, Milan kembali mencatat keuntungan sebesar €3 juta (sekitar Rp54 miliar), melanjutkan tren positif sejak dua musim sebelumnya.
Laba tiga musim beruntun ini menjadi catatan bersejarah bagi klub yang bermarkas di Via Aldo Rossi.
Sebelumnya, Milan belum pernah mencatatkan keuntungan berkelanjutan lebih dari dua musim sejak berdiri pada tahun 1899.
Kini, di bawah kepemilikan RedBird Capital Partners, stabilitas finansial Milan menjadi salah satu yang terbaik di Italia dan Eropa.
Musim 2024/2025 juga menandai rekor baru pendapatan klub. Total pemasukan mencapai €495 juta (sekitar Rp8,9 triliun), naik sekitar 10% dibandingkan musim sebelumnya.
Lonjakan ini didorong oleh partisipasi Milan di Liga Champions format baru musim lalu, yang memberikan pendapatan lebih tinggi dari UEFA, serta peningkatan signifikan pada pemasukan tiket berkat jumlah laga yang lebih banyak di San Siro.
Selain itu, dua transfer besar, penjualan Tijjani Reijnders ke Manchester City dan Pierre Kalulu ke Juventus menjadi sumber keuntungan modal penting menjelang penutupan neraca keuangan.
Baca Juga:La Gazzetta: Inter Akan Naikkan Gaji Pio Esposito Hingga Rp43 MiliarZidane Tak Akan Kaget Jika Kapten AC Milan Gabung Juventus
Dengan hasil positif ini, kekayaan bersih (ekuitas) AC Milan kini mencapai €199 juta (sekitar Rp3,6 triliun).
Angka tersebut sangat penting karena akan membantu klub menyerap potensi penurunan pendapatan di musim 2025/2026, ketika Milan absen dari kompetisi Eropa.
Meski demikian, kondisi keuangan yang kuat memberi ruang bagi manajemen untuk tetap kompetitif di pasar transfer tanpa mengorbankan stabilitas neraca.
RedBird Tak Tarik Keuntungan, Justru Investasi Ulang
Sejak mengakuisisi klub pada tahun 2022, RedBird Capital tidak mengambil dividen dari keuntungan Milan.
Sebaliknya, pemilik asal Amerika Serikat itu telah berinvestasi kembali lebih dari €250 juta (sekitar Rp4,5 triliun) ke dalam klub dalam dua tahun terakhir.
Dana tersebut digunakan untuk memperkuat skuad utama, mengembangkan akademi muda, dan mendukung proyek ambisius Milan Futuro, tim kedua yang menjadi jembatan bagi talenta muda menuju skuad utama.