Mario Balotelli: Saya Selalu Jadi Penggemar AC Milan yang Berutang Budi pada Inter

Mario Balotelli
Mario Balotelli Foto: Tangkapan layar Instagram@mb459
0 Komentar

“Saya lebih sering bermain dengan Mancini, tapi saya sangat menikmati waktu saya bersama Prandelli di tim nasional,” akunya.

“Dia memperlakukan saya dengan cara yang tepat dengan memberi kebebasan yang cukup, tapi tetap menjaga disiplin,” terangnya.

Ketika berbicara soal generasi baru, Balotelli menilai Rafael Leão dan Lautaro Martínez sama-sama luar biasa.

Baca Juga:Indonesia Gagal Lolos ke Piala Dunia, Anak Kluivert Tak Berani Komentar di Media SosialInginkan Anak Mantan Pemain AC Milan, Inter Kirim Pemandu Bakat ke Brasil

Menurutnya, Lautaro lebih solid dan konsisten, sedangkan Leão memiliki bakat alami yang luar biasa jika bisa dijaga fokusnya.

Sementara untuk dua penyerang muda Italia, Balotelli menjagokan Pio Esposito ketimbang Francesco Camarda.

“Keduanya hebat, tapi kalau harus memilih, saya pilih Pio. Dia punya karakter kuat dan naluri tajam di depan gawang,” pungkasnya.

Balotelli juga memberi pandangan soal para pelatih besar Italia. Ia mengaku lebih cocok dengan pendekatan Massimiliano Allegri dibanding Antonio Conte, serta menaruh respek tinggi pada Gian Piero Gasperini yang pernah melatihnya di awal karier.

Sementara soal Cristian Chivu, Balotelli mengenangnya bukan sebagai pelatih, melainkan rekan setim di Inter.

Hubungan keduanya, kata Balotelli, selalu baik di dalam maupun luar lapangan.

Dengan gaya khasnya yang santai namun tajam, Balotelli sekali lagi membuktikan bahwa dirinya masih punya magnet tersendiri, baik di dalam maupun luar lapangan.

Baca Juga:Andrea Distaso: Nasib Italia ke Piala Dunia Bergantung pada Dua Mantan Pemain AC MilanDipuji Gattuso, Pio Esposito Selangkah Lagi Jadi Striker Utama Timnas Italia dan Inter Milan

Dan siapa tahu, dukungannya untuk Pio Esposito bisa menjadi “restu” dari seorang legenda bagi penerus striker Italia di masa depan.

0 Komentar