Gasperini Bantah Pendapat Del Piero Soal Hilangnya Identitas Italia: Cuma Orang Gemuk yang Tak Bisa Main Bola

Gian Piero Gasperini
Gian Piero Gasperini Foto: Tangkapan layar Instagram@officialasroma
0 Komentar

RADARTASIK.ID – Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini, buka suara dalam wawancara eksklusif dengan Corriere dello Sport.

Ia menanggapi banyak hal, mulai dari proses kepindahannya ke Roma hingga pandangannya soal perubahan wajah sepak bola Italia.

Soal negosiasinya dengan Roma, Gasperini menuturkan bahwa pembicaraan sudah berlangsung lama.

Baca Juga:Liberali Tak Menyesal Tinggalkan AC Milan demi Klub Serie B: “Waktunya Tantangan Baru”Mkhitaryan: Mourinho Pelatih Brengsek, Tiap Malam Kirim Pesan WhatsApp Suruh Saya Pergi

“Pemilik klub berada di Firenze, dan Ranieri sudah mulai menghubungi saya cukup lama sebelumnya. Saya tak ingat pasti kapan, mungkin sekitar Desember. Tapi saya sudah merasa bahwa itu akan jadi tahun terakhir saya di Atalanta,” ujarnya.

Ketika ditanya soal komentar Alessandro Del Piero yang menyebut klub-klub Serie A kini lebih mengutamakan pemain bertubuh besar ketimbang menjaga identitas permainan khas Italia,

Gasperini menepis anggapan itu dengan tegas karena melihat ukuran tinggi tubuh tak banyak memberikan pengaruh bagi pemain bola.

“Del Piero bilang klub-klub mengabaikan identitas Italia demi pemain yang lebih fisik dan kuat? Di sepak bola, baik yang tinggi 1,60 meter maupun 2 meter bisa bermain,” bantahnya.

“Satu-satunya yang tak bisa bermain hanyalah orang gemuk. Yang gemuk tak bisa main bola, tapi semua yang lain bisa — dan itulah yang membuat sepak bola luar biasa,” kata Gasperini dengan bercanda.

Ia menambahkan pemain dengan bentuk tubu yang lebih kecil justru diuntungkan keran lebih lincah.

“Sekarang olahraga seperti tenis jauh lebih selektif. Dalam sepak bola, fisik memang penting, tapi kemampuan dan kelincahan juga faktor besar — dan itu adalah keunggulan kita, orang-orang Mediterania,” paparnya.

“Lihat saja Spanyol, mereka tahu cara memaksimalkan itu,” tegasnya.

Baca Juga:4 Resep Comolli Bangkitkan Juventus: Gunakan AI dan Tes Jebakan untuk Pemain yang Malas LatihanJadi Incaran AC Milan dan Inter, Kiper Cagliari Mengaku Jatuh Cinta Pada Jersey Emas Buffon

Pelatih berusia 67 tahun itu kemudian menyoroti bagaimana filosofi sepak bola Italia telah berubah total dalam satu dekade terakhir.

“Sepak bola sekarang jauh lebih sulit. Semua tim menekan tinggi, dan pressing yang dulu jadi ciri khas kami, kini dilakukan oleh 80 persen klub. Akibatnya, kami harus beradaptasi,” ungkap Gasperini.

Menurutnya, semua klub besar kini fokus membangun kekuatan di lini depan dengan mencontohkan Juve, napoli dan Inter.

0 Komentar