Maldini pun kembali disinggung saat Gazidis menceritakan keberhasilan Milan meraih gelar Scudetto musim 2021/2022 di bawah asuhan Stefano Pioli.
“Tentu saja, ketika masuk ke aspek manajerial, sosok Paolo Maldini kembali menjadi sorotan. Ia memiliki kualitas kepemimpinan yang unik dan menjadi panutan di lingkungan klub,” tuturnya.
“Dalam proyek tersebut, kehadiran Paolo sangat penting. Ia benar-benar teladan bagi semua orang,” pungkasnya.
Baca Juga:Sarri Minta Lazio Datangkan Titisan Dries Mertens dari DenmarkAllegri Restui Ruben Loftus-Cheek Gabung Lazio dan Minta Chukwueze Dijual
Selama menjabat sebagai direktur teknis, Maldini dikenal sebagai figur yang berani dalam mengambil keputusan strategis, termasuk merekrut pemain seperti Theo Hernandez, Rafael Leão, dan Fikayo Tomori.
Milan sempat membelinya dengan harga yang terjangkau, tetapi kini mereka menjadi bintang bernilai tinggi—bahkan Leão kini bernilai lebih dari €100 juta atau sekitar Rp1,75 triliun.
Namun, wawancara Gazidis ini menambah panjang daftar suara yang menyayangkan pemutusan kerja sama Milan dengan Maldini.
Maldini membuktikan dirinya bukan hanya simbol masa lalu yang gemilang, tetapi juga arsitek masa depan yang mulai memperlihatkan hasilnya sebelum dihentikan di tengah jalan.
Kini, publik menunggu apakah Rossoneri mampu kembali menemukan keseimbangan baru, atau justru harus membayar mahal kepergian sosok yang begitu vital tersebut.