TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Belum lama ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membeli puluhan kontainer sampah untuk membuat pelayanan lebih baik. Namun kebanyakan sarana tersebut ditempatkan di lokasi lama.
Sebagaimana diketahui, ada 30 kontainer baru yang dimiliki oleh DLH. Di mana saat ini sarna tersebut sudah ditempatkan di lapangan guna membantu akses masyarakat membuang sampah.
Kendati demikian, Wakil Ketua Musyawarah Pemuda Indonesia M Rijal Ar Sutadiredja menilai bahwa kontainer itu kebanyakan ditempatkan di lokasi lama. Penempatan di tempat baru relatif sedikit sehingga penambahan sarana itu tidak berdampak maksimal. “Saya cek ternyata lebih banyak digunakan untuk mengganti kontainer lama,” ujarnya.
Baca Juga:Bisa Semakin Menumpuk! Pengisian Jabatan Kosong di Pemkot Tasikmalaya Perlu PercepatanPutusan MK Soal Sekolah Swasta Gratis Dinilai Masih Membingungkan
Dengan begitu, 30 kontainer baru ini tidak serta menambah lokasi sarana baru dengan jumlah yang sama. Sehingga permasalahan TPS liar di Kota Tasikmalaya tidak tertangani dengan maksimal. “Harusnya penambahan lokasi barunya diperbanyak, supaya TPS liar bisa tertangani dengan maksimal,” katanya.
Dirinya memahami sebagian kontainer yang ada memang sudah dalam kondisi rusak. Namun bukan berarti kontainer itu tidak lagi bisa digunakan untuk menampung sampah. “Yang benar-benar rusak saja yang dilakukan penggantian, prioritaskan penambahan lokasi baru,” tuturnya.
Pria yang juga politisi PKS itu mengapresiasi perhatian Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan yang sudah merelakan anggaran mobil dinas untuk sarana penanganan sampah. Namun cukup disesalkan karena menurutnya secara teknis tidak memberikan dampak signifikan. “Kita apresiasi perhatian dari wali kota, tapi pemanfaatannya harusnya bisa dimaksimalkan,” terangnya.
Terpisah, Kabid Pengelolaan Sampah DLH Kota Tasikmalaya Feri Arif Maulana mengakui bahwa lokasi kontainer sampah ditempat baru hanya sebagian kecil dari 30 penambahan sarana baru. “Seperti di Jalan Mashudi, Sewaka, wilayah Tamansari, Pasar Awipari, beberapa perumahan,” ungkapnya.
Penempatan kontainer sampah ini kebanyakan masih di lokasi lama. Ada yang dilakukan penggantian karena rusak dan juga penambahan sarana karena kebutuhan daya tampung. “Kebanyakan penambahan di lokasi yang sebelumnya sudah ada, karena kebutuhan kapasitas,” ucapnya.
Pihaknya mengakui masih banyak permintaan warga untuk kontainer sampah di lingkungannya. Sebagai alternatifnya, DLH mengoptimalkan dengan pelayanan penjemputan. “Supaya tidak ada penumpukan sampah, jadi solusi sementaranya dengan pelayanan truk,” terangnya.