Nama lain yang mulai dipertimbangkan adalah Mateo Retegui, striker Timnas Italia berdarah Argentina yang kini bermain di Genoa.
Retegui dinilai cocok dengan kebutuhan mendesak Al-Hilal: mendapatkan penyerang tengah berkualitas jelang Piala Dunia Antarklub.
Ederson Jadi Target Baru, Atalanta Bidik Ricci dan Frendrup
Di sisi lain, minat klub-klub Arab terhadap Ederson membuat Atalanta mulai menyiapkan langkah antisipasi.
Baca Juga:Bakal Ditinggal, Maignan, Theo dan Leao, AC Milan Duel Sengit dengan Inter Perebutkan Lucca dan RovellaSyarat Ranieri Jadi Pelatih Timnas Italia: Tunggu Ijin Pemilik AS Roma
Gelandang asal Brasil itu adalah kunci lini tengah La Dea, dan tekanan dari Al-Hilal bisa membuatnya hengkang.
Sebagai antisipasi, manajemen Atalanta sudah membidik dua gelandang Serie A: Samuele Ricci dari Torino dan Morten Frendrup dari Genoa.
Ricci, yang baru berusia 22 tahun, dinilai punya profil komplet: muda, berpengalaman, dan teknis bagus.
Torino mematok harga €30 juta (sekitar Rp533 miliar), angka yang cukup tinggi tapi masih dalam jangkauan Atalanta jika Ederson jadi dijual.
Sementara itu, Frendrup, gelandang 24 tahun asal Denmark, juga masuk radar.
Ia sempat hampir hengkang ke Fiorentina musim dingin lalu, dan kini Benfica dari Portugal siap mengajukan tawaran.
Tapi Genoa dikenal tidak mudah melepas bakat mudanya. Jika kontraknya diperpanjang oleh manajer Alberto Gilardino dan direksi klub, Frendrup bisa bertahan lebih lama di Liguria.
Pada akhirnya, kesan umum dari manuver transfer musim panas ini jelas: uang Arab tak selalu jadi jawaban.
Baca Juga:Fabrizio Romano: Ditawar Lebih dari Rp350 Miliar, Maignan Minta Dijual ke ChelseaLegenda AC Milan Dukung Ranieri Latih Timnas Italia: Ia Melakukan Keajaiban di AS Roma
Bagi banyak pemain, terutama yang masih muda atau sedang berada di puncak karier, bermain di Eropa tetap lebih berarti.
Entah karena tantangan, prestise, atau cinta pada atmosfer sepak bola klasik, kompetisi Benua Biru belum bisa tergantikan.
Al-Hilal boleh punya uang dan pelatih berkelas dunia. Tapi membujuk bintang-bintang Eropa untuk hijrah bukanlah urusan mudah.
Di titik ini, nama besar Simone Inzaghi pun masih belum cukup kuat untuk mengubah arah angin.