RADARTASIK.ID– Penggemar film laga kolosal bisa bersiap menikmati malam penuh aksi bersama Mega Film Asia: The Warlords yang akan tayang di layar kaca Indosiar pada Senin, 28 April 2025, pukul 21.00 WIB.
The Warlords, yang sebelumnya dikenal dengan judul The Blood Brothers, merupakan film perang epik produksi tahun 2007.
Karya ini disutradarai oleh Peter Chan serta menampilkan deretan aktor papan atas seperti Jet Li, Andy Lau, Takeshi Kaneshiro, dan Xu Jinglei.
Baca Juga:Jadwal Acara Indosiar Senin, 28 April 2025: BRI Liga 1 hingga Mega Film Asia The WarlordsGober Parijs Van Java: Cerita Lucu dan Seru Ojol di Kota Bandung, Tayang Perdana Senin, 28 April 2025 di RCTI
Film ini pertama kali dirilis pada 13 Desember 2007 secara serentak di sebagian besar negara Asia, kecuali Jepang.
Naskah The Warlords ditulis oleh sejumlah penulis ternama, antara lain Xu Lan, Chun Tin-nam, Aubrey Lam, Huang Jianxin, Jojo Hui, He Jiping, Guo Junli, dan James Yuen.
Diproduksi oleh Peter Chan dan Andre Morgan, sinematografi film ini ditangani oleh Arthur Wong, dengan Media Asia Film, Grup Film Tiongkok, serta Morgan & Chan Film sebagai perusahaan produksinya.
Distribusi film ini dilakukan oleh Media Asia Distribution, dengan durasi tayangan selama 127 menit.
Sinopsis The Warlords
Berlatar di Tiongkok pada tahun 1860-an saat Pemberontakan Taiping melawan Kekaisaran Qing.
Film ini berkisah tentang Pang Qingyun, seorang komandan batalion kekaisaran yang menjadi satu-satunya penyintas setelah pertempuran sengit melawan pasukan pemberontak.
Dalam pelariannya, Pang bertemu dengan Zhao Erhu dan Jiang Wuyang, dua pemimpin geng bandit yang tinggal di desa terdekat.
Baca Juga:Jadwal Acara RCTI Senin, 28 April 2025: Top 4 Indonesian Idol Season 13 hingga Web Series Montir CantikSinopsis Mega Bollywood One 2 Ka 4 yang Tayang di ANTV, Senin 28 April 2025
Mereka kemudian bergabung untuk menyerbu konvoi pemberontak demi mendapatkan persediaan makanan bagi warga desa yang kelaparan.
Di tengah situasi sulit itu, Pang mulai menjalin hubungan rahasia dengan Liansheng, istri dari Zhao.
Menyadari kondisi rakyat yang semakin terdesak, Pang membujuk penduduk desa untuk membentuk milisi dan beraliansi dengan pasukan kekaisaran dalam menumpas pemberontakan.
Pang, Zhao, dan Jiang kemudian bersumpah darah, mengikat janji setia sebagai saudara, dengan risiko hukuman mati jika mengkhianati ikatan tersebut.
Milisi pimpinan Pang berhasil mencetak serangkaian kemenangan gemilang, meski hanya mendapat dukungan terbatas dari pasukan kekaisaran resmi.
Namun, ambisi Pang yang semakin besar membawanya pada keputusan untuk merebut kota Suzhou, yang saat itu dikuasai pemberontak.