Ia mengungkapkan bahwa saat ini puluhan model baru tengah dikembangkan oleh produsen perangkat (OEM), dan platform Snapdragon X akan mencakup berbagai segmen pasar.
Respon pengguna terhadap produk berbasis Snapdragon X disebut “sangat, sangat positif.” Qualcomm menyoroti efisiensi energi, konektivitas, serta AI di perangkat sebagai faktor utama yang akan mendorong adopsi teknologi ini di Asia Tenggara.
Sementara itu, Wakil Presiden Manajemen Produk Qualcomm, Nitin Kumar, menyebut bahwa saat ini terdapat lebih dari 80 desain global berbasis Snapdragon X yang terus berkembang, dengan lebih dari 50 model sudah tersedia di pasar.
Baca Juga:Mengenal Tersangka Korupsi Pertamax Pertamina Patra Niaga asal TasikmalayaDeretan Karangan Bunga di Bale Kota Tasikmalaya: Apresiasi atau Ancaman Lingkungan?
Dengan jumlah desain yang terus meningkat, Qualcomm menargetkan berbagai segmen pengguna dengan variasi perangkat berdasarkan harga, faktor bentuk, dan ukuran layar.
Kumar menambahkan bahwa platform Snapdragon X saat ini menargetkan gamer kasual dengan performa grafis unggulan. Konsumsi daya yang rendah memungkinkan pengguna bermain lebih lama dibandingkan ekosistem pesaing.
Selain itu, Qualcomm juga mempercepat pengembangan ekosistem aplikasi native.
Kumar menyebut bahwa semakin banyak pengembang yang mendukung aplikasi berbasis arsitektur Snapdragon X.
Microsoft mencatat bahwa lebih dari 93 persen waktu penggunaan PC dihabiskan dalam aplikasi native yang kompatibel dengan platform ini.
Untuk mendukung pengembang dalam membangun aplikasi AI, Qualcomm menghadirkan AI Hub, sebuah portal yang menyediakan lebih dari 100 model AI guna mempermudah pengembangan aplikasi berbasis AI di Snapdragon X. (Permana)