Peran Pemkot Tasikmalaya Dinilai Belum Maksimal, Geng Motor Bukan Hanya Tugas Polisi

Ulama tasikmalaya, kh yan yan albayani, penanganan geng motor
KH Yan Yan Albayani
0 Komentar

Hal itu diungkapkan akademisi IAI Tasikmalaya Dr H Ajang Ramdani yang mendukung wacana tersebut. Menurut Ajang, pelajar yang membawa atau mengendarai sepeda motor ke sekolah menurutnya akan punya motovasi lain yang membentuk karakternya. Dari mulai persaingan kendaraan dengan temannya, tingkat kedisiplinan pulang ke rumah termasuk potensi bergabung dalam pergaulan geng motor. “Memang kurang mendidik kalau siswa sudah bawa kendaraan ke sekolah, misal yang tadinya pakai motor bebek bisa maksa orang tua mau N-Max, lebih jauhnya ya masuk geng motor,” ucapnya, Minggu (22/2/2025).

Secara mental pelajar khususnya yang masih di bawah umur juga belum siap untuk memanfaatkan kendaraan tersebut secara positif, terlebih yang masih di bawah umur. Belum lagi soal pemahaman aturan lalu lints dan kesadaran mental mereka dalam keselamatan berkendara. “Maka dari itu, pemerintah pun mengatur anak di bawah umur belum bisa membuat SIM (Surat Izin Mengemudi),” katanya.

Untuk itu Ajang mendukung wacana penguatan larangan pelajar membawa sepeda motor ke sekolah, salah satunya untuk menekan berlanjutnya fenomena geng motor di Tasikmalaya. Di tambah untuk menyelamatkan generasi muda dari hal-hal yang bersifat negatif. “Saya percaya ini bisa mencegah para pelajar masuk geng motor,” katanya.(rangga jatnika)

0 Komentar