TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kabupaten Tasikmalaya menggelar kegiatan Farm Field Day (FFD) sebagai bagian dari program Sekolah Lapang Tematik PTT Padi Sawah, Kamis, 12 Desember 2024.
Acara yang berlangsung di Desa Rancapaku, Kecamatan Padakembang, tepatnya di demplot Kampung Kubangsalawe Tawangbanteng, ini melibatkan Kelompok Tani Cipager sebagai peserta utama.
Ujang, koordinator kelembagaan di bidang penyuluhan pertanian di DKPP Kabupaten Tasikmalaya, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap teknologi yang diterapkan dalam pertanian padi sawah.
Baca Juga:Teknisi AHASS Indonesia Berlaga di Honda Asia & Oceania Motorcycle Technician Skill Contest 2024AHASS Care, Komitmen Nyata untuk Keselamatan dan Kenyamanan Pelanggan
Para petani berkumpul untuk berbagi pengalaman dan berdiskusi mengenai kelebihan, kekurangan, serta hasil yang dicapai melalui penerapan teknologi tertentu.
Salah satu teknologi yang dibahas adalah jajar legowo, sebuah sistem penanaman padi yang mengatur jarak antar-rumpun dan antarbarisan tanaman.
Teknologi jajar legowo merupakan metode penanaman padi yang membentuk jarak tertentu antara baris tanaman, dengan menyisakan satu baris kosong di antara beberapa baris tanaman.
Ujang menambahkan bahwa sistem ini sudah diterapkan dalam kegiatan budi daya padi selama beberapa tahun, namun perlu adanya penyadaran kepada petani agar tidak kembali pada kebiasaan lama yang sudah diterapkan bertahun-tahun.
”Ketika tidak diingatkan, maka kembali ke sistem dulu yang mereka lakukan. Sekarang teknologi jajar legowo, kalau yang dulu sistem tegalan,” ungkap Ujang kepada Radartasik.id.
Dalam praktiknya, sistem jajar legowo ini dapat membantu meningkatkan produktivitas hasil pertanian padi sebesar 20 hingga 30 persen, dengan penataan jarak tanam yang lebih efektif.
Di bawah teknologi ini, jarak tanam yang diterapkan adalah 12,5 cm ke arah pinggir, dengan penghilangan satu jajar tanaman di pinggir dan memperlebar jarak antarrumpun hingga 50 cm.
Baca Juga:Cari Destinasi Liburan di Bangkok yang Kekinian? Simak Rekomendasi di Destinasi Pilihan El Rumi Siap Siaga, Desa Karangmukti Tasikmalaya Tingkatkan Kapasitas Relawan Bencana
Hasil penelitian di berbagai lokasi menunjukkan bahwa sistem jajar legowo ini efektif dalam meningkatkan jumlah rumpun per hektare serta memperbaiki kondisi pertanaman secara keseluruhan.
Selain itu, teknologi ini juga berperan dalam menanggulangi serangan hama tikus, yang sering menyerang pertanaman padi.
Dengan adanya jarak yang lebih lebar, sinar matahari dapat masuk dengan lebih maksimal ke area sekitar tanaman, yang pada gilirannya membuat tikus enggan mendekati area tersebut.