Sudah Lebih dari 30 Siswa di Ciamis Gondongan, Kenapa Ya?

Gondongan
Ilustrasi gambar: net
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Puluhan siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Ciamis terkena penyakit gondongan. Pipi dan rahang mereka mengalami pembengkakan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ciamis, Edis Herdis, membenarkan dirinya telah menerima laporan mengenai penyebaran virus gondongan di kalangan siswa SD di Kabupaten Ciamis.

Jumlah kasusnya lebih dari puluhan orang.

“Benar siswa SD sudah ada yang merebak gondongan, dengan kasusnya lebih dari 30 orang,” katanya kepada radar, Sabtu 9 November 2024.

Baca Juga:Man 1 Tasikmalaya Sabet Gelar Juara Umum POSMA Tingkat Kabupaten Tahun 2024Guru di Kota Tasikmalaya, Ada Surat dari Hj Nurhayati, Baca Yuk Isinya Apa!

Untuk saat ini, lanjut dia, pihak puskesmas di masing-masing wilayah telah datang ke sekolah untuk melakukan pengecekan dan penanganan.

Selain itu, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat juga telah mengeluarkan surat imbauan untuk mewaspadai penyakit tersebut.

“Sekarang kasus gondongan sudah mulai melandai. Oleh karenanya, Senin besok bakal ada rapat kembali,” ujarnya.

Ia menerangkan bahwa penyakit gondongan biasanya menyerang anak pada usia 5-9 tahun.

Penyakit ini bisa menular melalui kontak langsung. Seperti bertukar alat makan, percikan ludah ketika batuk, dan lainnya.

Untuk mengatasinya, masyarakat disarankan melakukan langkah preventif dengan menjaga kebersihan dan memakai masker.

“Mengingat gondongan ini penularan lebih mudah, lewat percikan ludah, udara dan lainnya. Antisipasinya dengan perilaku hidup bersih sehat dan masker,” tandasnya.

Baca Juga:Australia Bakal Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos, Ini AlasannyaTim Dosen UBK Tasikmalaya Teliti Bolu Kukus Daun Kelor sebagai Booster ASI untuk Ibu Menyusui

Sementara itu, agar cepat sembuh, penderita gondongan disarankan beristirahat dengan cukup di rumah. Aktivitas belajar aelama sakir jiga cukup dilakukan di rumah saja.

“Masa inkubasi cepat, empat hari – seminggu. Siswa yang mengalami gondongan tidak di sekolah dahulu, bisa pembelajaran dari rumah,” pungkas dia. (Fatkhur Rizqi)

0 Komentar