TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sebuah spanduk bertuliskan ”Kalian Walk Out, Kita All Out Menangkan Ade-Iip” yang menampilkan gambar nomor urut tiga tercoblos menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Tasikmalaya.
Spanduk tersebut terpasang di Jalan Raya Provinsi, Kecamatan Singaparna, dan langsung viral di berbagai kalangan masyarakat.
Pemasangan spanduk ini diduga merupakan reaksi dari insiden yang terjadi saat pengundian nomor urut Calon Bupati dan Wakil Bupati Tasikmalaya di Gedung Islamic Center, yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Juga:Hari Santri dan Syair Lagu Berjudul Kota Santri, Tantangan untuk Ulama dan Umara di Kota TasikmalayaPopuler dan Peduli Sosial, bank bjb Buktikan Diri di Indonesia Best Financial Awards 2024
Pada saat itu, pasangan Ade Sugianto dan Iip Miptahul Paoz ditinggalkan oleh calon lainnya ketika akan menyampaikan pidato, menimbulkan kekecewaan di kalangan simpatisan mereka.
Sebagai respons, relawan dan pendukung pasangan ini memasang spanduk tersebut sebagai bentuk dukungan dan protes.
Asep M Tamam, pengamat politik, sosial, dan pemerintahan, menilai bahwa fenomena ini adalah respon emosional terhadap kejadian sebelumnya.
Ia mengingatkan bahwa pasangan Ade-Iip tidak perlu merasa tersinggung atas peristiwa tersebut dan sebaiknya menghindari tindakan balasan yang serupa.
Asep khawatir jika aksi seperti ini terus berlanjut, bisa memicu situasi saling balas yang berpotensi merusak suasana Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang hingga kini relatif aman dan kondusif.
Menurut Asep, penting bagi para pasangan calon, termasuk nomor urut satu dan dua, untuk menahan diri dan tidak merespons aksi tersebut dengan reaksi serupa.
Ia menyarankan agar semua pihak lebih bijak dalam menjalani tahapan kampanye, fokus pada edukasi politik yang positif, dan menjaga stabilitas suasana menjelang pilkada.
Baca Juga:Bagaimana Memilih Kualitas dan Harga Kertas HVS Terbaik untuk Kebutuhan Bisnis AndaFonseca Puas, Tidak Adil Jika AC Milan Tak Menang Lawan Udinese
”Pilkada di Kabupaten Tasikmalaya yang sejauh ini terlihat terasa cukup stabil dan tidak terasa dinamika yang mengarah kepada situasi yang tidak kondusif,” tuturnya kepada Radartasik.id, Selasa, 22 Oktober 2024.
Ia juga menegaskan bahwa manuver politik, seperti pemasangan spanduk, merupakan hak setiap pihak dalam proses demokrasi.
Namun, ia berharap agar aksi dan reaksi tersebut tidak berkembang menjadi sesuatu yang memperburuk suasana Pilkada di Kabupaten Tasikmalaya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris DPC PDI Perjuangan, Aditya Ramadani, menanggapi pemasangan spanduk tersebut dengan singkat.