Padahal ia mengaku belum pernah mendatangani berkas pernyataan selesainya pekerjaan revitalisasi Situ Lengkong, yang merupakan salah satu syarat pelunasan pembayaran pekerjaan.
“Jangan-jangan tandatangan saya dipalsukan?,”ujarnya.
Selain itu, kusutnya proyek revitalisasi Situ Lengkong juga telah mengganggu pendapatan desa hingga daerah. Sebab objek wisata itu hingga kini belum bisa dibuka untuk umum. “Statusnya masih ditutup, karena tidak jelas,” ujarnya.
Menyikapi masalah ini, Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna mengaku telah memerintahkan kepala Dinas Pariwisata berkoordinasi dengan Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat. Sebab proyek tersebut berada di bawah penanganan mereka.
Baca Juga:Lama Tak Terdengar, H Maman Padud Kota Banjar Tiba-Tiba Datangi Partai Golkar, Mau Apa?Daftar untuk Pilkada Banjar, Dimyati-Alam Disebut Sudah Penuhi Persyaratan Perseorangan
“Saya sudah perintahkan Kepala Dinas Pariwisata hari ini untuk bertemu langsung kepada Kepala Dinas SDA Jabar. Dalam arti yang mengeluarkan tender mereka, untuk mengecek kebenarannya dan latar belakang yang terjadi, kalau ada masalah harus cepat diselesaikan,” paparnya.
Engkus sendiri mengaku baru mengetahui ada proyek revitalisasi yang ditangani Pemprov Jabar di Panjalu. Yaitu Situ Lengkong.
“Waktu itu saya bertanya kepada Dinas Pariwisata, karena baru tahu ada pembangunan revitalisasi penataan situ Lengkong proyeknya UPTD Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy Pemerintah Provinsi Jawa Barat satu tahun lalu. Keadaannya pun tampaknya memang belum selesai,” katanya.
Dia berharap pertemuan kepala Dinas Pariwisata Ciamis dengan Dinas Sumber Daya Air Provinsi jawa Barat bisa menghasilkan solusi untuk menyelesaikan persoalan di lapangan.
“Saat ini kita sedang pengumpulan data, untuk menyelesaikan dan memberikan solusi. Pada intinya ingin kondusif, tidak merugikan masyarakat serta revitalisasi penataan situ Lengkong Panjalu tetap berjalan,” katanya.
Radar pun berusaha untuk konfirmasi ke UPTD Pengelola Sumber Daya Air Wilayah Sungai Citanduy Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang terletak di Jalan RAA Wiratanuningrat Kota Tasikmalaya. Namun kata penjaga, pejabat terkait sedang rapat jadi bisa diganggu. (Fatkhur Rizqi)