”Jika perang dimulai, saya harus berbicara dengan teman-teman saya tentang apa yang harus dilakukan karena ada perang di Sudan juga,” kata Mahieddine Hassan, 29 tahun, menggenggam kepalanya dalam kebingungan.
Tade Murugta, seorang pekerja listrik asal Tigray berusia awal 30-an, mengatakan bahwa dia akan tetap tinggal dan mencoba terus mencari pekerjaan di Lebanon.
Untuk saat ini, hanya ada satu hal yang bisa dilakukan: menunggu dan melihat.
Baca Juga:Prediksi Le Havre vs Lens di Liga Prancis 2023, Statistik, Skor, Susunan Pemain, dan Head to HeadPrediksi Osasuna vs Granada di Liga Spanyol 2023, Statistik, Skor, Susunan Pemain, dan Head to Head
Meriam Prado, dari Aliansi Pekerja Rumah Tangga Migran di Lebanon, mengatakan bahwa dia menjalani hari-harinya seperti biasa sementara ini.
”Saya tidak gugup atau panik,” katanya, suaranya tenang dan mantap.
”Jika Tuhan menghendaki kita mati, kita akan mati. Tetapi saya adalah seorang pejuang dan seorang penganut,” ungkapnya. (*)
Sumber: Al Jazeera
Baca artikel Radartasik.id lainnya di Google News.