“Agar Muhammadiyah di mana pun selalu menginisiasi, inovasi, dan memberikan solusi persoalan keumatan. Artinya tidak hanya warga Muhammadiyah saja, tetapi ke umata juga,” katanya.
Dengan begitu, diharapkan kepimpinan ke depannya di Tasikmalaya harus melaksanakan identitas atau DNA Muhammadiyah yakni menjaga kepeloporan dan terus bersemangat untuk pembaruan.
“Sedangkan untuk cabang dan ranting Muhammadiyah harus bisa tumbuh dari bawah. Karena lahirnya Muhammadiyah dari bawah ke atas, bukan dari atas ke bawah,” ujarnya.
Baca Juga:Perkuat Kebersamaan, SMAN 1 Tasikmalaya Kurban 8 Ekor SapiUnsil Tasikmalaya Siapkan Kuota 1.042 untuk Jalur Mandiri
Artinya ketika Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM), PDM memiliki bangunan megah.
Sedangkan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) hingga ranting tidak ada, sebetulnya kerugian besar bagi Muhammadiyah kehilangan basis gerakannya.
“Sebab, keberadaan anggota ini ada di PCM dan ranting bukan di PPM, PWM, dan PDM. Maka harus dibangun dari PCM hingga ranting agar memiliki ideologi yang mengakar dan sumber daya manusia (SDM) kuat,” katanya.
Mengingat, dalam bermuhammadiyah ini, merupakan kumpulan orang-orang yang menyadari jalan meraih surga. Sebab dalam hidupnya tidak untuk kepentingan pribadi melainkan untuk umat.
“Sehingga perlu semangat bermuhammadiyah untuk memiliki semangat menolong atau memberi. Bukan sebaliknya, yakni meminta,” ujarnya. (riz)