TASIK, RADSIK – SMKN 2 Tasikmalaya telah dipilih menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK) Skema Pemadanan Hubungan 2021 dan 2022. Dengan begitu, bentuk link and match antara SMK dan dunia industri dan dunia kerja (Iduka) bisa semakin optimal.
Untuk itu, wujud program SMK PK ini, khususnya kompetensi keahlian teknik elektronika dan teknik permesinan memiliki kelas industri. Lalu, memiliki mitra Iduka yakni PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Komatsu Indonesia.
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Lulusan STIELM dan IAILM Siap MengabdiKomisi II Panggil Dishub
Hal itu disampaikan langsung Wakasek Kesiswaan SMKN 2 Tasikmalaya Dede Taufik Nurohman SPd kepada Radar, kemarin.
Kata Dede, SMKN 2 Tasikmalaya mengembangkan dan meningkatkan mutu kualitas lulusan agar bisa bekerja, melanjutkan dan wirausaha. Oleh karenanya, pihaknya terus mengoptimalkan program SMK PK skema pemadanan hubungan.
“Tujuan untuk menghasilkan lulusan yang terserap di Iduka melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja,” katanya.
Dalam keselarasan program SMK PK tersebut, SMK 2 Tasikmalaya yang memiliki kemitraan Iduka yakni PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Komatsu Indonesia. Pihaknya tentunya melaksanakan link and match mulai dari kurikulum disusun bersama sejalan dengan penguatan aspek softskill, hard skill, dan karakter pekerjaan sesuai kebutuhan dunia kerja.
Selanjutnya, pembelajaran diupayakan berbasis project riil dari dunia kerja (project based learning) untuk memastikan hardskill, softskill, dan karakter yang kuat. Kemudian, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri maupun pakar dari dunia kerja.
“Bentuk kerja sama ataupun link and match dalam program SMK PK ini dalam bentuk peningkatan sumberdaya manusia (SDM),” ujarnya.
Artinya nanti, kelas industri dari program SMK PK tersebut, akan dilatih dari mitra Iduka. Misalnya program yang telah berjalan, PT Komatsu Indonesia ada guru tamu sebulan sekali datang membimbing siswa kelas industri.
Baca Juga:Komitmen Tetap Jaga Keberagaman PesantrenMembakar Pendopo karena Kesal
“Selanjutnya ada kunjungan industri guru dan siswa kelas industri. Lalu melakukan pemagangan ke PT Komatsu Indonesia selama enam bulan,” katanya.
“Ketika siswa kelas industri melakukan pemagangan, Mereka akan menilai bagaimana keterampilan, kepribadian dan lainnya. Nantinya diharapkan ada yang bisa direkrut menjadi karyawan di PT Komatsu Indonesia,” katanya.