TASIK, RADSIK – Pandemi Covid-19 mampu mengubah aspek kehidupan manusia dari segi bisnis. Termasuk usaha desa yaitu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Melihat tantangan BUMDes tersebut, perlunya pengelola mengembangkan e-commerce. Untuk itu, Tim Pengabdian bagi Masyarakat Skema Kemasyarakatan (PbM-KT) Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya berinisiatif mengadakan pelatihan e-commerce kepada BUMDes Nanjung Desa Gunungtanjung dan BUMDes Cakrabuana Desa Guranteng Kecamatan Pageurageung Kabupaten Tasikmalaya.
Tentunya itu, difokuskan kepada Optimalisasi Strategi Pemasaran Berbasis Social Media dan Digital Marketplace pada BUMDes Nanjung di Desa Gunungtanjung dan BUMDes Cakrabuana di Desa Guranteng Kabupaten Tasikmalaya, Kamis-Jumat (6-7/10/2022). Itu dilaksanakan oleh Tim PbM-KT Unsil Tasikmalaya oleh Rendra Gumilar MPd, Raden Roro Suci Nurdianti MPd, Astri Srigustini MPd, dan Sri Hardianti Sartika MPd.
Baca Juga:Bikin Laporan Keuangan Mudah dan ProfesionalBudaya Jalan Kaki Dimulai
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Ketua Tim PbM-KT Unsil Tasikmalaya Rendra Gumilar MPd mengatakan, BUMDes merupakan instrumen pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi. Dalam pendayagunaan potensi inilah perlu untuk peningkatan kesejahteraan ekonomi warga desa melalui pengembangan usaha ekonomi lewat BUMDes.
“Keberadaan BUMDes juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan asli desa. Pastinya memungkinkan desa mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat secara optimal,” katanya kepada Radar, Jumat (7/10/2022).
Oleh karena itu, dalam program pengabdian ini, pihaknya melaksanakan edukasi dan pendampingan kepada dua mitra BUMDes yaitu BUMDes Nanjung yang menawarkan berbagai produk dan layanan kepada masyarakat berupa hasil pertanian, pembayaran listrik, pembayaran BPJS dan gas LPG.
Lalu, BUMDes Cakrabuana memiliki jenis usaha yakni; pusat pembayaran online Bersama (PPOB) dan BRI Link, penyewaan toko, balai kesenian, penjualan ATK, rumput pakchong untuk ternak, dan pariwisata.
“Namun saat pemilihan pandemi Covid-19, baik BUMDes Nanjung dan BUMDes Cakrabuana mengalami hambatan strategi pemasaran. Karena masih menggunakan cara tradisional, yaitu dari mulut ke mulut,” ujarnya.
Untuk itu, tim pengabdiannya mengarahkan agar membuat website dan media sosial (Shoppe, Instagram, Facebook dan Whatsapp Bisnis) guna membantu strategi pemasaran BUMDes.