TAWANG, RADSIK – Sejumlah Perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara (Bemnus) Jawa Barat melaksanakan safari kebangsaan dan konsolidasi selama sepekan ke depan. Mengingat, keanggotaan Bemnus di Jawa Barat sudah tersebar ke berbagai daerah.
Para mahasiswa itu mendorong semangat persatuan dalam perjuangan. Supaya tidak lagi berbicara eskalasi yang terjadi pada Korpus, Sekpus Korsu dan Kornus sekarang ini. Jawa Barat hari ini meski bersikap dewasa, mendorong bagaimana independensi mahasiswa agar tidak berpihak kemanapun. “Dua kepemimpinan berbeda yang mencuat, bukan solusi untuk menyatukan gerakan alinasi kemahasiswaan. Maka kita konsolidir agar kembali fokus ke niatan awal,” ujar Koordinator Daerah Bemnus Jawa Barat Aris Gunawan melalui rilis, Senin (10/10/2022).
[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]
Baca Juga:Edukasi Demokrasi dengan Pemilihan RWSoal PKL Masih Belum Kompak
Dia merinci dalam safari dan konsolidasi yang akan berlangsung selama satu pekan itu mencakup 15 kabupaten/kota. Sejumlah Presiden Mahasiswa mulai dari Presma Universitas Islam Bandung, Darlingga Prasetyo dan Presma Universitas Subang, Muhammad Riefky Alfathan pun ikut mengawal selama perjalanan kebangsaan ini. “Silaturahmi kedaerahan bersama kawan-kawan BEM Nusantara se-Jawa Barat ini untuk memperkuat basis kedaerahan, melakukan ruang-ruang diskusi untuk di bawa ke Nasional,” tegas Aris.
Menurutnya, Bemnus Jawa Barat satu tekad membawa visi persatuan dan wacana arah gerak Bemnus untuk mendorong Rekontruksi Aliansi BEM Nusantara. Tindaklanjut dalam silaturahmi Bemnus Jabar ini, lanjut dia, akan mendorong Rakorpimda (Rapat Kordinasi Pimpinan Daerah) seluruh daerah yang akan di satu titikan yang sama. Arah gerakan Bemnus Jabar ke depan menjadi satu fondasi yang kuat secara Insklusif.
“Narasi serta ide gagasan ataupun masukan keanggotaan Bemnus Jabar akan memantik kekuatan besar baik suprastruktur maupun infrastruktur Bemnus Jabar. Moment Rakorpimda akan didorong pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2022. Dalam hal ini adalah sebuah penyatuan gagasan para mahasiswa, seperti halnya dulu 1928 Oktober para pemuda, mahasiswa bersatu untuk menuju persatuan melawan kolonialisme untuk membangun bangsa ini,” tekadnya. (rls/igi)
[/membersonly]
Belum berlangganan Epaper? Silakan klik Daftar!