Disinggung soal ada kekhawatiran tentang acuan ajaran yang berbeda, menurut dia, itu bukan masalah. Karena hal itu kembali lagi pada diri masing-masing. ”Kecuali kalau ada pemaksaan harus ikut, saya juga enggak mau,” ucapnya.
Sebagai pedagang, dia menilai adanya pesantren baru di kawasan itu bisa menciptakan suasana lebih ramai. Dengan demikian, perekonomian pun bisa lebih baik lagi. ”Kalau ramai kan malah lebih bagus buat penghasilan,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, sebagian warga dan ulama di Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya menyatakan penolakan terhadap rencana pembangunan Ma’had Ihya As-Sunnah di Desa Sukaraharja.
Sebuah video beredar di media sosial (medsos) yang menampilkan sejumlah orang atas nama Forum Silaturahmi Warga dan Ulama Kecamatan Cisayong menyatakan sikap penolakan rencana pembangunan Ma’had Ihya As-Sunnah 2.
Baca Juga:Berharap Wisma Atlet TerealisasiEks Terusan BCA Diganti Bubun Bunyamin
Pada video berdurasi 2 menit 50 detik itu terlihat sedikitnya 30 warga di dalam aula berkarpet hijau. Salah satu di antara mereka, tampak seorang pria mengenakan gamis dan peci putih membacakan teks pernyataan sikap nomor 52/Forsil/SPK/2/2022 dengan titi mangsa 10 Februari.
Disebutkan bahwa warga Cisayong merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi nilai religius. Acuannya adalah ahlu sunnah wal jamaah yang berhaluan tauhid. ”Menganut prinsip kebersamaan dan kerukunan agama yang kuat,” ucap pria tersebut.
Sementara, Ma’had Ihya As-Sunnah, menurut dia, merupakan yayasan pendidikan salafiyah yang berbeda dengan kebanyakan masyarakat Cisayong. Dengan demikian, rentan menimbulkan keresahan dan kekisruhan di tengah lingkungan masyarakat.
Dengan pertimbangan terjaganya keutuhan, persatuan, persaudaraan dan keyakinan umat beragama di Kecamatan Cisayong, mereka yang mengatasnamakan semua tokoh warga dan ulama menyatakan keberatan atas rencana pembangunan itu. ”Keberatan dan tidak setuju atas rencana pembangunan Ma’had Ihya Assunah 2 yang berlokasi di Desa Sukaraharja Kecamatan Cisayong,” katanya.
Dikonfirmasi terpisah, pengelola Pondok Pesantren (Ponpes) Ihya As-Sunnah heran dengan penolakan pembangunan Ma’had Ihya As-Sunnah 2 di Desa Sukaraharja Kecamatan Cisayong Kabupaten Tasikmalaya. Pasalnya, komunikasi antara pihak yayasan dan warga sekitar selama ini terjalin dengan baik.
Pengasuh Ponpes Ihya As-Sunnah H Maman Suratman mengatakan bahwa pihaknya memang akan membangun pesantren di sana. Rencananya Ma’had Ihya As-Sunnah 2 itu dikhususkan untuk pendidikan santri laki-laki. ”Jadi santri laki-laki di sini nanti dipindahkan ke sana,” tuturnya ketika dikonfirmasi Radar, Minggu (20/3/2022).