Wishnu Wishnu

Wishnu Wishnu
Dahlan ISkan
0 Komentar

Pesawat tersebut menebarkan garam terus menerus. Sampai 20-30 ton. Agar hujan tidak turun.

Tapi lewat tengah hari mendung tebal menggelayut di atas Bali. Penaburan garam pun dihentikan. Sementara. Justru mendung itu dilepas saja sekalian. Agar jadi hujan. Mumpung masih pukul 15.00.

Maka hujan turun sangat deras. Lama. Wishnu terus berkoordinasi dengan BMKG. Didapatlah keyakinan ilmiah: hujan akan berhenti sekitar pukul 17.30. Aman.

”Tidak pakai pawang hujan?” tanya saya.

”Kami tidak. Entah kalau Pemda atau panitia lokal,” ujar Wishnu.

Baca Juga:140 Kelompok Dasa Wisma Terima Bantuan BibitKemenag Beri Kebijakan Baru Soal Keberangkatan Umrah

Wishnu itu tokoh media. Khususnya televisi. Pulang ke Indonesia Wishnu be­kerja untuk Indosiar. Lalu menjadi direk­tur di Trans TV. Enam tahun Wis­hnu di Trans, sampai ke tingkat CEO.

”Yang menemukan ustadz Maulana, Pak Wishnu,” ujar teman Disway. Ustadz mungil asal Sulawesi itu sangat digemari pemirsa Trans. Lucu sekali. Masih eksis sampai sekarang.

Dari Trans, Wishnu pindah ke NET TV. Dari profesional ke pengusaha. Ia salah satu pemegang saham di NET TV. Di awal-awal kemunculan NET TV terlihat sekali gaya dan level Wishnu: acara-acara NET TV sangat hi-taste.

Tentu juga mahal. Dan itu membuat bisnis tidak begitu bagus. Nama NET TV lantas tenggelam di antara stasiun lain yang saling kejar mengejar rating.

Wishnu pun diangkat jadi menteri. Selama satu tahun. Kini kita mengenal Wishnu sebagai komisaris utama Telkomsel. Juga komisaris Tokopedia. Komisaris juga di Goto yang sudah rugi hampir Rp 100 triliun.

Wishnu masih paling sakti dalam merancang dan mengendalikan acara seperti itu. Dunia dibuatnya tercengang.

Tentu ada bintang lain di balik para bintang G20: Srikandi Indonesia, Menlu Retno Lestari Marsudi. Lalu ada Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Apa kesulitan terbesar menyiapkan acara seperti malam itu?

Baca Juga:Enam Jabatan Kadis KosongRSB Perkuat Layanan Puskesmas

”Keamanan,” ujar Wishnu. Masing-masing tim keamanan menanyakan aspek keselamatan pimpinan mereka.

Misalnya soal tiang-tiang penyangga lampu yang begitu banyak dan tinggi. Bagaimana kalau ada gempa. Atau puting beliung. Maka konstruksi tiang lampu tersebut harus istimewa. Terbuat dari pemberat air di bagian bawahnya.

0 Komentar