Warga Desa Cipakat Kabupaten Tasikmalaya Keluhkan Tumpukan Sampah di Saruni yang Mencemari Air dan Udara

saruni
Sampah di Saruni Desa Cipakat, Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. (foto: PPL UNIK Cipasung).
0 Komentar

Sampah yang tidak berpotensi untuk didaur ulang atau dapat menghasilkan kembali uang, dengan ringan tangan dibuang ke jurang sungai.

Tampak tepi dan dinding sungai dihiasi dengan sampah-sampah yang dianggap tidak dapat didaur ulang itu.

Sehingga tidak sedikit sampah-sampah itu hanyut menyusuri sungai, menyelinap di bebatuan, akar-akar pohon dan menjadi dampak penyumbatan di ujung hilir.

Baca Juga:Panduan Diet Sehat Tanpa Perlu Pergi ke Pakar Gizi, Mudah Dijalankan dan Minim Efek SampingRahasia Mengobati Darah Tinggi dan Pencegahannya Menggunakan 2 Bahan Alami

Sementara meurut Wisnu, ketua pemuda Cipakat, alasan masyarakat membuang sampah ke sana adalah karena masyarakat tidak punya lagi tempat untuk pembuangan sampah sementara.

Sedangkan tempat pembuangan sampah akhir tidak cukup memadai untuk menjadi TPS bagi seluruh masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.

Dinas Lingkungan Hidup hanya memiliki 8 dumptruk pengangkut sampah untuk melayani wilayah se-Kabupaten tasikmalaya. Tidak ada TPS di kecamatan-kecamatan.

Pelaku pembuang sampah adalah masyarakat sekitar dengan jenis sampah domestik seperti plastik, bekas kemasan makanan, barang bekas dan sebagainya.

Tak terkecuali beberapa instansi pendidikan setempat, pengusaha atau pedagang pun sama.

“Kita berharap adanya tempat TPS/TPA desa Cipakat atau sekitar Kec Singaparna. Itu harapan yang paling ringan jangka pendek karena untuk ke depannya,” kata Wisnu.

Dia mengaku pernah melakukan audiensi ke Kantor Dinas Lingkungan Hidup untuk mencari solusi atas persoalan sampah di Cipeundeuy. Namun saat itu DLH tidak memberikan solusi sama sekali.

Baca Juga:Mizan Amanah Gelar Santunan dan Pencegahan Stunting bersama Mahasiswa UI di Sukabumi6000 Pegawai Negeri di Kabupaten Ciamis Pensiun Tiap Tahun, PPPK Jadi Tambahan Tenaga

Bahkan dia mengatakan bahwa persoalan sampah di Cipeundeuy itu pernah menjadi penghambat bagi Kabupaten Tasikmalaya dalam meraih penghargaan Adipura.

Adipura adalah penghargaan dari suatu lembaga tertentu yang diberikan pertahun dengan kriteria yang dipersyaratkannya soal tata lingkungan.

Menurut keterangan sejumlah warga, masalah sampah bukan hanya terjadi di Saruni, Desa Cipakat. Masyarakat Leuwiseeng juga ternyata memiliki keluhan yang sama. Tidak ada pengangkutan sampah yang cukup masif sehingga sampah kerap menumpuk di TPS.

0 Komentar