Update Dugaan Keracunan Sate Jebred di Perbatasan Garut-Tasikmalaya, Pasien Terus Bertambah

keracunan sate jebred
Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melakukan skrining kasus keracunan makanan. (Istimewa)
0 Komentar

GARUT, RADARTASIK.ID – Jumlah korban dugaan keracunan sate jebred di perbatasan Kabupaten Garut dan Tasikmalaya terus bertambah.

Update terbaru, Dinas Kesehatan Kabupaten Garut mencatat ada 54 orang yang keracunan sate jebred dan 3 orang meninggal dunia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Garut Asep Surachman mengatakan, sesuai laporan, terdapat penambahan kasus keracunan sate jebred.

Baca Juga:Nelayan Garut yang Diduga Tenggelam di Laut Sancang Belum Ditemukan, Tim Terus Menyisir PantaiNelayan di Garut Tenggelam saat Mencari Ikan, Empat Hari Belum Ditemukan

“Total korban asal Kecamatan Cilawu sebanyak 42 orang dengan 2 orang dirawat dan 38 orang rawat jalan serta 3 orang meninggal,” ucapnya, Jumat 13 Oktober 2023.

Asep Surachman mengaku pihaknya terus melakukan skrining di Kecamatan Cilawu untuk mendeteksi dini keracunan yang diduga dari sate jebred itu.

“Kita lalukan skrining lapangan, yang punya riwayat makanan tertentu yang diduga menyebabkan keracunan kita masukan ke laporan baru,” katanya.

Masih Menunggu Hasil Lab, Keracunan Sate Jebred atau Bukan

Selain itu, pihaknya mengimbau masyarakat yang merasakan gejala keracunan, seperti mual, diare, pusing, dan muntah-muntah segera melaporkan ke puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.

Terkait uji laboratorium, kata dia, hasilnya belum dapat diketahui karena prosesnya memang membutuhkan waktu. Paling cepat hasilnya keluar satu minggu.

Kata dia, uji laboratorium tidak hanya dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, tetapi juga oleh Polres Garut.

“Mana yang lebih cepat, itu yang akan salah satu indikasi dari mana-mananya penyebabnya,” ucapnya. (*)

0 Komentar