Tunanetra Kota Tasikmalaya Masih Sulit Akses Al-Qur’an Braille

Pipebi Tasikmalaya
Pengurus Persatuan Ikatan Pegawai Bank Indonesia (Pipebi) Tasikmalaya dan  Ikatan Wanita Bank (Iwaba) Priangan Timur memberikan empat set Al-Qur'an braille ke Yayasan Tuna Netra Al Hikmat, Selasa (18/4/2023).
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Bagi para penyandang tunanetra di Kota Tasikmalaya kesempatan untuk bisa belajar membaca Al-Qur’an masih terbatas. Mengingat tenaga pengajar untuk Al-Qur’an braille sangat kurang.

Oleh karenanya perlu dukungan dari pemerintah daerah, tokoh agama, lembaga-lembaga Islam untuk memaksimalkan baca tulis Al-Qur’an braille untuk para tunanetra di Kota Tasikmalaya.

“Saat ini memang masih banyak tunanetra yang masih buta huruf Al-Qur’an braille. Sehingga kita masih mencari dukungan untuk memaksimalkan pelatihan baca Al-Qur’an braille tersebut,” kata Pengasuh Majelis Taklim Al Hikmah Tuna Netra Kota Tasikmalaya Mamat Rahmat kepada Radar, Selasa (18/4/2023).

Baca Juga:Igornas Kota Tasikmalaya Tunjukkan Aksi SolidaritasSmartTren SMAN 6 Tasikmalaya Kuatkan Pendidikan Karakter Siswa

Sebab, lanjut ia, manfaatnya ketika para tunanetra bisa membaca Al Qur’an braille, diharapkan menjadi orang bertakwa. Sehingga bisa mendapatkan jalan yang benar, sehingga sebagai petunjuk dunia dan akhirat.

“Al-Qur’an ini merupakan petunjuk bagi kita, sehingga ingin terus belajar guna mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat,” ujarnya.

Mengingat saat ini sangat terbatas guru mengaji yang dapat membaca Al-Qur’an braille. Oleh karenanya ia dan istri mewakafkan diri untuk mengajarkan Al-Qur’an braille kepada anak-anak, remaja, dan dewasa.

“Saya bersama istri lebih 10 tahun untuk mengajar anak-anak, remaja hingga dewasa yang tunanetra bisa membaca Al-Qur’an braille di rumahnya,” ujarnya yang beralamat di Jalan Cintarasa, Kelurahan Empangsari, Kecamatan Tawang.

Bersyukur untuk saat ini, sudah mencetak para alumni yang bisa baca Al-Qur’an braille. Bahkan setiap awal bulan sekali sengaja untuk kumpul bersama untuk wisata rohani di Masjid Al Muhajirin dekat rumah.

“Kita pun sering ada kumpulan beberapa angkatan hingga ada 100 orang, untuk mengikuti kajian tafsir Al-Qur’an di Masjid Al Muhajirin. Dengan begitu kami merasa bahagia dan kehangatan untuk menikmati hidup seperti orang pada umumnya,” katanya.

Prestasi pun didapatkannya saat lolos mengikuti seleksi audisi tadarus  Al-Qur’an braille se-nasional di Islamic Centre Jakarta pada 8-10 April 2023. Itu yang menyelenggarakan komunitas tunanetra Indonesia untuk mencapai target mencetak rekor tertentu bagi tunanetra, dengan membaca Al-Qur’an braille.

0 Komentar