Canggih!!! Strategi Dosen Unsil Tasikmalaya Berupaya Cegah Stunting Pakai Aplikasi

Dosen Unsil Tasikmalaya Cegah Stunting
Tim pengabdian Dosen Unsil Tasikmalaya brrkolaborasi dengan Unsika dan Stikes Muhammadiyah Ciamis mengenalkan aplikasi Fe-MNHY dalam upaya pencegahan stunting, Sabtu (17/6/2023)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID –Tim Pengabdian Dosen Unsil Tasikmalaya berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain dalam upaya mencegah Stunting. Mereka mengenalkan aplikasi Fe-MNHY sebagai salah satu metodenya.

Di era digital saat ini, berbagai urusan kehidupan bisa memanfaatkan produk digital. Termasuk dalam kepentingan kesehatan, seperti halnya mencegah bayi terlahir stunting.

Melalui program dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Tim Dosen Unsil Tasikmalaya yang melakukan pengenalan apliasi Fe-MNHY, Sabtu (17/6/2023). Sasarannya adalah kader posyandu, ibu hamil dan ibu balita di RW 08 Gunung tujuh, Kelurahan Sukarindik Kecamatan Bungursari.

Baca Juga:Ada Apa Ini? Petinggi Parpol di Kota Tasikmalaya Mendadak Ngopi Bareng Bahas Pemilu 2024Diduga Batal Berangkat Ibadah Haji, Warga Merasa Dipermainkan Kemenag Kota Tasikmalaya

Ketua Tim Pengabdian sekaligus Dosen Unsil Ir Hj Betty Rofatin MP menerangkan pihaknya berupaya mendukung program pemerintah dalam pencegahan stunting. Salah satunya dengan mengedukasi masyarakat dalam urusan kebutuhan gizi dan nutrisi seimbang yang dibutuhkan anak.

“Pencegahannya harus dilakukan sedini mungkin dengan memperhatikan asupan nutrisi dari mulai kandungan sampai anak mencapai usia 2 tahun,” ungkapnya.

Kecamatan Bungursari dipilih sebagai lokasi pengabdian mengingat kasus stunting di wilayah tersebut mencapai 25%. Metode edukasinya yakni dengan mengenalkan aplikasi FE-MNHY, produk digital yang bisa membantu bidan, ibu balita atau ibu hamil dalam memonitor kondisi anak.

Hj Betty berharap edukasi tersebut bisa membuat orang tua lebih memahami bagaimana menjaga pola asuh, asupan gizi dan memantau perkembangan anak. Sehingga mereka bisa lebih peduli untuk mencegah bayi lahir stunting. “Dan ketika memang ada risiko stunting, bisa ditangani sejak dini,” imbuhnya.

Dalam program pengabdian itu, Hj Betty bergerak bersama sejumlah rekan dosen Unsil lainnya yakni Dr H Kurniawan SE MSi Ak Asean CPA CRBC, Tine Badriatin SSos MSi MM dan Wilman San Marino SE MM. Mereka juga berkolaborasi dengan Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) dan Stikes Muhamnmadiyah Ciamis (Mucis).

Kegiatan tersebut dihadiri juga perwakilan dari unsur pemerintahan baik Dinas Kesehatan, Puskesmas juga Kelurahan. Termasuk Ketua Posyandu, RT setempat serta generasi muda IPDN.

0 Komentar