Soal Dugaan Adanya Joki dan Pungli Prakerja, Ini Penjelasan Hillsi Kabupaten Ciamis

Soal Dugaan Adanya Joki dan Pungli Prakerja, Ini Penjelasan Hillsi Kabupaten Ciamis
Ketua Hills Kabupaten Ciamis Nanang Suciono foto: Fatkhur Rizqi
0 Komentar

CIAMIS, RADARTASIK.ID – Dugaan adanya joki dan pungli (pungutan liar) dalam sosialisasi program Prakerja di Desa Pamokolan Kecamatan Cihaurbeuti yang diduga dilakukan oleh salah satu Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) direspon DPC Himpunan Lembaga Pelatihan Seluruh Indonesia (Hillsi) Kabupaten Ciamis.

Ketua DPC Hillsi Kabupaten Ciamis Nanang Suciyono memberi penjelasan bahwa fenomena yang terjadi di Desa Pamokolan adalah bagian dari strategi LPK yang melakukan sosialisasi.

Mereka menyosialisasikan Prakerja kepada masyarakat sekaligus memfasilitasi warga membuat rekening dengan tujuan agar banyak masyarakat yang berpartisipasi.

Baca Juga:Prosesi Menyucikan Pusaka Warisan Raja Borosngora Lewat Tradisi “Nyangku” di PanjaluDemi Lingkungan Bersih dan Sehat, Kantor yang Kotor Akan Ditandai Bendera Hitam

“Ketika semakin banyak peserta Prakerja berarti bagus (pendapatan, red) kepada lembaga tersebut,” jelasnya kepada Radar, Senin (9/10/2023).

Menurutnya setiap peserta Prakerja yang lolos nantinya akan mendapatkan uang Rp 3,5 juta. Uang itu nantinya digunakan untuk pelatihan Prakerja pada LPK yang sudah terdaftar di aplikasi Prakerja.

“Penggunaannya Rp 3,5 juta ini untuk biaya kursus, untuk penyelenggara, Rp 600.000 untuk peserta, Rp 100.000 untuk peserta dari penilaian ke lembaga penyelenggara prakerja,” terang dia.

Dia pun menyebut lembaga pelatihan yang lolos sebagai lembaga pelatihan kerja pada program Prakerja itu adalah LPK Cipta Tungga Indonesia yang beroperasi di wilayah Priangan Timur.

Setiap lembaga yang akan memberikan pelatihan kepada para peserta program Prakerja, mereka harus berupaya mendapatkan peserta sebanyak-banyaknya.

Ia sendiri mengaku melakukannya bahwa untuk mendapatkan peserta, pihak LPK harus melakukan sosialisasi dan mau melakukan pendampingan.

“Kita itu sosialisasinya mengedukasi bahwa ada program Prakerja, mulai dari menjelaskan teknis pendaftaran hingga pelatihannya. Mengingat sebatas penyelenggara kegiatan, masalah keuangan diurus masing-masing,” katanya.

Baca Juga:Indonesia Menyumbang Kasus Penyakit Kusta Nomor 3 Terbanyak di DuniaKunjungi Pesantren di Ciamis, Ganjar Pranowo Bahas Solusi Terkait TikTok Shop

“Sehingga, bedanya dengan LPK di Kecamatan Cihaurbeuti ada pengarahan untuk membuka rekening perbankan bagi peserta (yang) belum memiliki e-wallet ataupun rekening perbankan,” tandasnya.

Artinya ketika LPK Cipta Tungga Indonesia lolos sebagai penyelenggara program prakerja pasti butuh peserta. Makanya langkah pun, ia berkirim surat ke kecamatan se-Kabupaten Ciamis. Lalu sosialisasi ke kelurahan dan desa, tetapi sebatas sosialisasi program Prakerja.

0 Komentar