SDN 2 Gununglipung Luluskan 19 Siswa, Tahun Ajaran Baru Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka

SDN 2 Gununglipung
Siswa kelas VI SDN 2 Gununglipung Tasikmalaya saat mengikuti acara perpisahan dan sungkeman kepada orang tua dan guru di SDN 2 Gununglipung. (Diki Setiawan / Radar Tasikmalaya)
0 Komentar

Untuk kelas 1 dan 4, jelas dia, akan menggunakan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) level dua dalam arti atau status merdeka berubah. Sedangkan untuk kelas 2,3, 5 dan 6 masih menggunakan IKM level satu atau mandiri belajar.

Maka dari itu, tambah dia, untuk adaptasi dua kurikulum merdeka ini para guru-guru di SDN 2 Gununglipung sudah mengikuti kegiatan workshop atau pelatihan. Untuk mempersiapkan kompetensi guru yang akan melaksanakan implementasi kurikulum merdeka level dua ini.

“Kami bersinergi dengan KKG sekolah, gugus, bagaimana ketika nanti libur sekolah, nanti akan merancang kurikulum. Yang disebut Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) akan dibuat yang level dua untuk kelas 1-4,” tambah dia.

Baca Juga:Juara O2SN Kota Tasikmalaya Siap Bertanding di Popda Jawa BaratAsus Zenbook 14X Laptop Bernuansa Luar Angkasa, ini Speknya!

Maka dari itu, diharapkan dengan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang merupakan salah satu bagian yang tak terpisahkan dalam implementasi kurikulum merdeka ini, pendidikan anak itu ada dua, dari segi pengetahuan serta keterampilan dan yang kedua dari karakternya.

“Untuk di pembelajaran karakternya dituangkan di P5 dan nanti akan dibicarakan dengan komite sekolah yang akan disesuaikan dengan karakteristik sekolah masing-masing,” ujarnya, menambahkan.

Ketua Komite SDN 2 Gununglipung, yang juga Ketua RW 16 Ampera Sukamaju II Haris Supriadi menambahkan, karakteristik sekolah di SDN 2 Gununglipung akan berkolaborasi dengan pihak sekolah dalam mengembangkan keterampilan siswa.

Komite juga memiliki usaha atau kerajinan tempe, dan anak-anak kelas V dan VI bisa mempelajari proses pembuatannya.

Untuk pelajaran yang bekerjasama dengan komite sekolah yaitu pembuatan tempe dengan materi mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu wawancara prosedur pembuatan tempe, dan materi IPS materi kegiatan ekonomi produksi. Sedangkan dari sisi keterampilannya siswa nanti akan diarahkan untuk cara bagaimana pemilahan sampah.

“Karena anak-anak dalam sikap pemilahan sampah ini perlu dibimbing, karena masih sering lalai membuang sampah sembarangan,” ujarnya, menambahkan. (dik)

0 Komentar