Satgas PMK Aktif Dampingi Peternak

Satgas PMK Aktif Dampingi Peternak
0 Komentar

BANDUNG – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak seperti sapi, domba dan babi di Indonesia, menyebabkan berbagai kerugian bagi para peternak, salah satunya kerugian ekonomi. Provinsi Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang terpapar wabah PMK, khususnya Kabupaten Garut.

Satgas PMK meninjau dan mengontrol langsung dengan para peternak sapi perah di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut terkait kendala yang dihadapi serta optimalisasi penerapan lima strategi penanganan utama PMK. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan PMK Nasional Letnan Jenderal TNI Suharyanto menegaskan, lima strategi utama penanganan wabah PMK mulai dari testing, melakukan biosekuriti, pengobatan, vaksinasi serta potong bersyarat.

Komar, salah satu peternak di Desa Cikandang mengungkapkan, para peternak di Desa Cikandang telah melakukan testing pada sapi perah dan langsung melakukan pengobatan secara tradisional jika menemukan gejala sapi perah yang terpapar PMK. “Waktu masih awal wabah PMK menyebar, kami langsung melakukan pengobatan tradisional menggunakan racikan kunyit, gula merah dan lemon untuk dikonsumsi oleh sapi perah. Kemudian dilanjutkan dengan tindakan dari dokter hewan,” kata Komar di Taman Teknologi Pertanian Cikandang, Garut, Jawa Barat, Kamis (20/10/2022).

Baca Juga:Makin Banyak Pengusaha Muda Go GlobalWaspada Genangan di Atas Lubang Jalan

[membersonly display=”Baca selengkapnya, khusus pelanggan Epaper silakan klik” linkto=”https://radartasik.id/in” linktext=”Login”]

“Kami juga melakukan pemotongan sapi perah untuk mencegah penularan serta agar tidak mubazir sehingga daging sapi masih bisa diolah dan dijual kembali sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” imbuhnya.

Komar mengakui para peternak Desa Cikandang masih belum pulih secara signifikan dari sisi ekonomi. “Jika dilihat dari sisi ekonomi, Desa Cikandang belum pulih karena minimnya informasi terkait bantuan maupun kompensasi jika sudah melakukan pemotongan,” tuturnya.

Perwakilan dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cikandang Bahrudin menegaskan, para peternak Desa Cikandang membutuhkan pendampingan untuk dapat melakukan proses pengajuan bantuan dengan tepat. “Para peternak Desa Cikandang kooperatif dan sigap untuk melakukan pencegahan wabah PMK, namun masih dibutuhkan pendampingan terkait proses pengajuan bantuan jika peternak telah melakukan pemotongan bersyarat,” ujar Bahrudin.

0 Komentar